Masradin
Sekretaris Badan Ketahanan Pangan & Penyuluh,
MARABAHAN- Banyak masyarakat yang mengeluhkan hasil panen padi nya, karena kurang baik dan terancam tidak panen akibat penyakit yang menyerang padi para petani, hal ini dirasakan hampir kurun waktu dua tahun terakhir ini, salah satunya yang dilontarkan seorang petani Isur warga desa Belandean Dalam, kepada Metro7 belum lama tadi mengatakan, pada sebelumnya hasil panen padi kami melimpah tapi dalam dua tahun ini, mengalami penurunan atau kerusakan, diakibatkan penyakit entah itu penyakit apa yang menimpa hasil padi kami, sehingga sangat berdampak terhadap pendapatan hasil panen kami saat ini .
“Dia juga berharap adanya perhatian dan bimbingan dari dinas yang terkait, terhadap wabah penyakit yang dialami oleh para petani, apalagi sampai berturut-turut dua tahun terakhir ini, mengalami kerusakan, sehingga kami para petani terpaksa tidak bisa membayar hutang yang kami pinjam untuk modal bercocok tanam, maka dari itu lah kami mengharapkan adanya perhatian khusus oleh pemerintah setempat dan dinas terkait lainnya, agar kami para petani bisa terbantu,”ungkap Ucru panggilan akrabnya.
Selain itu kepala badan Ketahanan Pangan dan penyuluh Kabupaten Barito Kuala Suwandi. Spd melalui sekretarisnya Masradin ketika ditemui Metro7 dikantornya belum lama tadi, mengatakan memang kurun waktu dua tahun ini, para petani banyak merugi akibat serangan penyakit yang mengakibatkan kerusakan saat panen dan ada juga yang para petani yang gagal panen akibat wabah penyakit yang menyerang padi mereka.
 “Banyaknya para petani yang dirugikan akibat wabah penyakit yang menempel pada daun padi yang tumbuh saat padi mau berkembang, sehingga perkembangan padi tersebut tidak bisa tumbuh dengan besar dan sempurna, akibat menempelnya wabah penyakit di daun padi tersebut,”jelas Masradin.
Masih kata Masradin, dari hasil penelitian penyuluhan dilapangan terhadap lahan para petani yang mengalami kerusakan, yaitu turunnya hasil produksi para petani bahkan ada sebagian para petani yang gagal panen akibat berbagai macam serangan penyakit terhadap lahan pertanian mereka.
Maka setelah melakukan penelitian penyuluhan dilapangan, pihaknya melakukan pengecekan terhadap serangan penyakit tersebut, ternyata wabah penyakit yang menyerang lahan para petani sangat membahayakan dalam pertumbuhan dan perkembangan padi yang ada dilahan para petani saat ini, karena wabah penyakit tersebut bisa berakibat patal yang menyebabkan para petani gagal panen.
Dia juga menambahkan, hal tersebut menjadi perhatian kita dalam memberantas wabah penyakit tersebut, karena bertani dan bercocok tanam merupakan suatu mata pencaharian bagi masyarakat Batola, maka kalu hasil produksi panen para petani menurun apalagi sampai gagal panen, akan mengakibatkan roda perekonomian masyarakat Batola menurun dan bagaimana nasib para petani kita, maka hal ini menjadi perhatian kita bersama bagaimana kita bisa mengatasi semua ini.(Andi/Metro7)