AMUNTAI, metro7. co.id – Zuriat As-Syarif Syekh Abu Bakar Kanzul Arsy atau keturunan Datu Kabul diwakili Ketua Pengawas Yayasan Datu Kabul Amuntai, H. Juhdi kunjungi Mapolres Hulu Sungai Utara (HSU), Rabu (28/9) kemarin.

Kedatangan Juhdi bermaksud membuat laporan lantaran terjadi penghancuran makam Datu Kabul serta fasilitas lain diantaranya pendopo, sumur, tempat wudhu, WC umum, papan nama raden-raden anak cucu Datu Kabul di area Hilqah Maqbarah Masjid Sungai Banar, Desa Ujung Murung, Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan pada tahun 2017 lalu.

“Beberapa fasilitas dihancurkan oleh segilintir orang yang mengatasnamakan zuriat Syekh Muhammad Nordin (Datu Biha),” ujar Juhdi.

Sebelum membuat laporan ini kami dari pihak Yayasan Datu Kabul Amuntai bersama sejumlah keturunan Datu Kabul, menunggu itikad baik dari pihak terkait agar bisa melakukan mediasi secara kekeluargaan dengan cara mengirimkan surat pemberitahuan dengan senggang waktu lima hari setelah surat disampaikan.

Namun sambung Juhdi, niat baik kami tidak digubris pihak bersangkutan hingga melebihi batas waktu yang ditentukan.

“Hari ini kita melapor dan menyerahkan bukti-bukti agar bisa ditindaklanjuti secara hukum dengan seadil-adilnya sesuai dengan perundang undangan yang berlaku,” harapnya.

Muslim Abdus Salam yang biasa disapa “Salim” salah satu Pembina Yayasan Datu Kabul Amuntai yang juga merupakan zuriat dari As-Syarif Syekh
Abu Bakar Kanzul Arsy atau Datu Kabul berharap terutama kepada kepolisian dapat menindak lanjuti laporan kami yang diwakili oleh Ketua Pengawas Yayasan Datu Kabul Amuntai.

“Mohon ditanggapi, sehingga sejarah tidak hilang begitu saja oleh segelintir oknum yang mengatasnamakan zuriat-zuriat,”katanya.

Sementara Kapolres HSU AKBP Moch Isharyadi Fitriawan saat dikonfirmasi mengaku belum menerima secara langsung laporan tersebut.

“Laporan secara resminya belum ada, cuma ada pemberitahuan aja melalui surat yang kami terima. Tindak lanjutnya akan kami selidiki terlebih dahulu.” Pungkasnya. ***