Festival Drum Band Bupati Tapin Cup Ricuh
- Peserta Anggap Juri tidak Sportif
Rantau – Festival drumband dan Drum corps Bupati Tapin Cup 2012 yang memperebutkan trophy Bupati tapin diwarnai aksi protes dan sedikit ricuh.
Pasalnya peserta yang merupakan perwakilan dari HSU merasa adanya kejanggalan dalam penilaian yang dilakukan oleh dewan juri.
Karena merasa tidak puas dengan hasil nilai yang diputuskan oleh dewan juri para official dan ketua rombongan ini pun melakukan aksi protes.
Pada awalnya protes ini ditanggapi dengan baik oleh pihak panitia dan dewan juri dan keputusan akhirnya pihak panitia mengaku melakukan kesalahan pada saat menuliskan nilai pada penilaian lomba kirab pada kolom nilai kedua peserta.
Aksi protes kembali dilakukan oleh rombongan drum band dari HSU karena nilai yang dibacakan juri dalam sessi unjuk kebolehan (Display) yang diduga tidak sangat relefan dengan kenyataan dilapangan.
Peserta dari Drum Band gema Sari SDN murung sari 1 Amuntai yang secara kasat mata jauh lebih bagus dalam hal permainan dan baris berbaris serta formasi barisan.
Namun Oleh dewan juri juara sessi display ini dimenangkan oleh peserta dari DB. Gita Swara Sisya SD Muhammadiyah 8-10 Banjarmasin yang secara kasat mata permainan dan formasinya kurang menarik.
Kemarahan para official dan rombongan dari HSU ini kembali meradang karena aksi protes mereka yang ditanggapi kasar para panitia.
Salah satu Official yang juga merupakan Sekretaris PDBI HSU mau dicekik oleh pihak panitia yang diketahui adalah PNS di Disporbudpar Tapin.
Oknum tersebut juga terlihat mau menampar Official HSU yang saat itu melakukan aksi protes di hadapan para panitia dan para peserta dari daerah lain.
Karena Official dari HSU ini sangat keras dalam melakukan aksi protes mereka kepada para juri dan panitia Event ini.
Sikap dari Oknum disporbudpar Tapin tentu saja tidak diterima oleh pihak HSU,hal ini dikarenakan protes yang dilakukan oleh pihak sudah sesuai dengan perjanjian dan ketentuan tekhnikal meeting yang sangat jelas mengatakan bahwa protes berhak dilakukan oleh peserta atau pun official setelah pengumuman lomba,dan pihaknya memprotes sudah sesuai dengan prosedur,tidak ada kekerasan,akan tetapi oknum dari Disporbudpar tersebut malah menanggapi dengan kekerasan.
Sementara itu pihak panitia yang dihubungi Metro7 seusai kejadian tersebut mengaku tidak merasa melakukan kekerasan dalam menghadapi aksi protes dari Drum Band gema Sari SDN murung sari 1 Amuntai.
Pihaknya Cuma berniat memisahkan official yang melakukan protes karena di takutkan akan melakukan pengrusakan.
Secara terpisah Sekretaris PDBI HSU Dody Perdana kepada Metro7 sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh pihak Panitia yang diketahui dari Disprbudpar Tapin ini.
Ia mengaku Cuma melakukan hak mereka sebagai peserta dan semuanya itu juga sudah dijalankan sesuai dengan prosedur yang diberlakukan oleh panitia.
Dan kalau pun nilai yang mereka (DB Gema sari HSU) peroleh lebih rendah dibandingkan nilai dari DB Gita Swara Sisya Banjarmasin mereka tetap bisa menrima dengan lapang dada asalkan perolehan nlai sesuai dengan fakta dilapangan.
Dodi juga menilai tindakan dari dewan juri dan pihak panitia ini sangatlah mencoreng nilai sportifitas dari sebuah lomba.
Berdasarkan informasi yang didapat metro7 dilapangan dewan juri dari festival drum band dan drum corps Bupati Tapin Cup 2012 ini di awal lomba tidak dilakukan sumpah seorang juri yang dapat menjadi patokan keSportifan sebuah lomba.
Selain dari HSU perwakilan Drum corps dari Kotamadya Banjarbaru juga melakukan hal serupa tapi setelah mendapat penjelasan dari dewan pihak bisa menerima keputusan tersebut.
Karena nilai yang mereka peroleh dengan nilai yang diperoleh pemenang tidak selisih jauh dan di lapangan pun permainan dan formasi dari keduanya bersaing dengan sangat ketat. (Metro7/Ayie)
Pasalnya peserta yang merupakan perwakilan dari HSU merasa adanya kejanggalan dalam penilaian yang dilakukan oleh dewan juri.
Karena merasa tidak puas dengan hasil nilai yang diputuskan oleh dewan juri para official dan ketua rombongan ini pun melakukan aksi protes.
Pada awalnya protes ini ditanggapi dengan baik oleh pihak panitia dan dewan juri dan keputusan akhirnya pihak panitia mengaku melakukan kesalahan pada saat menuliskan nilai pada penilaian lomba kirab pada kolom nilai kedua peserta.
Aksi protes kembali dilakukan oleh rombongan drum band dari HSU karena nilai yang dibacakan juri dalam sessi unjuk kebolehan (Display) yang diduga tidak sangat relefan dengan kenyataan dilapangan.
Peserta dari Drum Band gema Sari SDN murung sari 1 Amuntai yang secara kasat mata jauh lebih bagus dalam hal permainan dan baris berbaris serta formasi barisan.
Namun Oleh dewan juri juara sessi display ini dimenangkan oleh peserta dari DB. Gita Swara Sisya SD Muhammadiyah 8-10 Banjarmasin yang secara kasat mata permainan dan formasinya kurang menarik.
Kemarahan para official dan rombongan dari HSU ini kembali meradang karena aksi protes mereka yang ditanggapi kasar para panitia.
Salah satu Official yang juga merupakan Sekretaris PDBI HSU mau dicekik oleh pihak panitia yang diketahui adalah PNS di Disporbudpar Tapin.
Oknum tersebut juga terlihat mau menampar Official HSU yang saat itu melakukan aksi protes di hadapan para panitia dan para peserta dari daerah lain.
Karena Official dari HSU ini sangat keras dalam melakukan aksi protes mereka kepada para juri dan panitia Event ini.
Sikap dari Oknum disporbudpar Tapin tentu saja tidak diterima oleh pihak HSU,hal ini dikarenakan protes yang dilakukan oleh pihak sudah sesuai dengan perjanjian dan ketentuan tekhnikal meeting yang sangat jelas mengatakan bahwa protes berhak dilakukan oleh peserta atau pun official setelah pengumuman lomba,dan pihaknya memprotes sudah sesuai dengan prosedur,tidak ada kekerasan,akan tetapi oknum dari Disporbudpar tersebut malah menanggapi dengan kekerasan.
Sementara itu pihak panitia yang dihubungi Metro7 seusai kejadian tersebut mengaku tidak merasa melakukan kekerasan dalam menghadapi aksi protes dari Drum Band gema Sari SDN murung sari 1 Amuntai.
Pihaknya Cuma berniat memisahkan official yang melakukan protes karena di takutkan akan melakukan pengrusakan.
Secara terpisah Sekretaris PDBI HSU Dody Perdana kepada Metro7 sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh pihak Panitia yang diketahui dari Disprbudpar Tapin ini.
Ia mengaku Cuma melakukan hak mereka sebagai peserta dan semuanya itu juga sudah dijalankan sesuai dengan prosedur yang diberlakukan oleh panitia.
Dan kalau pun nilai yang mereka (DB Gema sari HSU) peroleh lebih rendah dibandingkan nilai dari DB Gita Swara Sisya Banjarmasin mereka tetap bisa menrima dengan lapang dada asalkan perolehan nlai sesuai dengan fakta dilapangan.
Dodi juga menilai tindakan dari dewan juri dan pihak panitia ini sangatlah mencoreng nilai sportifitas dari sebuah lomba.
Berdasarkan informasi yang didapat metro7 dilapangan dewan juri dari festival drum band dan drum corps Bupati Tapin Cup 2012 ini di awal lomba tidak dilakukan sumpah seorang juri yang dapat menjadi patokan keSportifan sebuah lomba.
Selain dari HSU perwakilan Drum corps dari Kotamadya Banjarbaru juga melakukan hal serupa tapi setelah mendapat penjelasan dari dewan pihak bisa menerima keputusan tersebut.
Karena nilai yang mereka peroleh dengan nilai yang diperoleh pemenang tidak selisih jauh dan di lapangan pun permainan dan formasi dari keduanya bersaing dengan sangat ketat. (Metro7/Ayie)
Tinggalkan Balasan