Barabai — Air muka Firmansyah ( 33) masih terlihat pucat  dan nampak jelas masih syok. PNS bertubuh kecil yang tiap hari bertugas sebagai bendahara Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan HST itu mengalami musibah. Rumahnya dijarah,  termasuk laptop yang menyimpan laporan hasil pekerjaan 1 tahun.
Firman yang saat kejadian tidur sendiri di rumahnya Desa Matang Ginalon, jalan Putra Harapan, Pandawan dikejutkan oleh suara berisik seseorang yang mencoba membobol jendela rumahnya. Setengah sadar, dia langsung diancam oleh sebatang pisau berkarat oleh perampok berperawakan tinggi besar hitam cepak dan hanya mengenakan celana pendek tanpa alas kaki dan baju.
Dari keterangan Firman, kejadian yang membuatnya sangat ketakutan itu berlangsung sangat cepat,  tepatnya  pukul 02.00 subuh. Di bawah todongan senjata tajam, dia sempat diancam dan diikat menggunakan kain jilbab di mulut, tangan, dan kaki serta ditelungkupkan.
”Saya baru berani lapor besoknya. Untung saat itu libur, istri saya tidur ke rumah orang tuanya di Haruyan,” kata Firman ketakutan dan masih merasa kesakitan di bagian mulut yang diikat menggunakan dua kain jilbab. Akibat perampokan yang diakuinya dilakukan oleh dua orang itu, harus kehilangan laptop, penyimpan data,  SIM, 2 HP, uang Rp 1,5 juta, dan buku cek yang sudah ditandatangani oleh kepala dinas, serta barang berharga lainnya berjumlah 10 item.
Yang paling meresahkan adalah isi laptop yang sangat penting berisi hasil laporan keuangan, data pajak, aplikasi penting terkait BOK sebagai pertanggungjawaban tutup buku 2012 ini. Kepala Dinas Kesehatan HST Kusudiarto mengaku sudah memblokir seluruh data perbankan yang hilang di tas milik korban. Sedangkan Kapolsek Pandawan Iptu Edang menerangkan, masih mengumpulkan saksi dan minta keterangan beberapa orang dan sambil menyebar anggota terkait ciri-ciri fisik pelaku. (Metro7/ifit)