BANJARMASIN, metro7.co.id – Hari ke-14 pada pelaksanaan Gema Maulid 40 Malam yang diinisiasi Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Pamam Birin berlangsung khidmat dengan kehadiran Ustadz Fikri Haikal di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin Selasa (17/9) malam.

Ustadz Fikri Haikal anak dari KH Zainuddin MZ itu dihadirkan oleh Gubernur Sahbirin Noor untuk memberikan ceramah sekaligus tahlil pendek.

Menggunakan baju batik dengan kopiah nasional, Ustadz Haikal begitu beliau akrab disapa mengucapkan terima kasih atas undangannya dari Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.

Menurutnya, kehadirannya ke Kalsel bukan kali pertama, melainkan sudah beberapa kali, dan beliau memuji inisiatif Gubernur yang sering melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti halnya Gema Maulid yang akan berlangsung selama 40 hari nonstop tersebut.

Dalam ceramahnya, Ustad Haikal menceritakan tentang suatu peristiwa historis yang terjadi pada tahun 11 Hijriah, ketika Nabi Muhammad SAW melaksanakan Haji Wada’.

Pada momen tersebut, terjadi sebuah peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Islam. Pada hari Jumat setelah waktu Ashar, di Padang Arafah, Malaikat Jibril turun membawa wahyu yang berisi firman Allah dalam Surah Al-Ma’idah ayat 3:

“Hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku atasmu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu”.

Ustad Haikal menjelaskan, ayat itu menandakan bahwa Allah SWT telah menyempurnakan agama Islam bagi seluruh umat manusia.

“Turunnya ayat ini menjadi momen yang sangat penting dalam Haji Wada’ karena merupakan pengumuman bahwa tugas kenabian Rasulullah SAW hampir selesai, dan ajaran Islam telah sempurna,” katanya.

Pada saat itu, para sahabat merasakan suasana yang penuh haru. Di antara mereka, ada seorang sahabat yang begitu sedih mendengar wahyu tersebut karena menyadari bahwa tugas Nabi Muhammad SAW di dunia akan segera berakhir.

Sahabat ini memahami bahwa dengan sempurnanya agama, tidak lama lagi umat Islam akan kehilangan Rasul yang sangat mereka cintai.

“Kesedihan itu menggambarkan betapa besar cinta dan penghormatan para sahabat kepada Nabi Muhammad SAW, serta kesadaran bahwa perpisahan dengan Rasulullah sudah dekat. Momen tersebut menjadi salah satu peristiwa yang menggetarkan hati bagi seluruh umat Islam,” ujarnya.

Selain itu, Ustad Haikal juga menyampaikan bahwa perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam pada masa lalu sangatlah sulit dan penuh tantangan. Rasulullah harus menghadapi berbagai rintangan, mulai dari penolakan masyarakat Quraisy, hingga tekanan dan siksaan fisik serta mental yang ditujukan kepada beliau dan para pengikutnya.

Namun, dengan kesabaran, keteguhan hati, dan keikhlasan dalam berdakwah, Nabi berhasil menegakkan ajaran Islam yang hingga kini menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Ustad Haikal menegaskan, peringatan bulan Maulid Nabi seharusnya menjadi momen bagi masyarakat untuk mengambil pelajaran berharga dari perjalanan hidup Rasulullah SAW.

“Keteladanan Nabi dalam menghadapi cobaan dan rintangan harus menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk menghadapi tantangan hidup saat ini dengan penuh kesabaran dan keteguhan iman. Beliau juga mengingatkan pentingnya memperkuat rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW dengan menjalankan ajaran-ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari, serta menjaga semangat ukhuwah dan kebersamaan di tengah masyarakat,” tutupnya.

Pada Gema Maulid itu, tampak hadir Habib Ali bin Abdullah Alaydrus, pejabat lingkup Pemprov Kalsel juga jamaah ASN/karyawan baik dari Dinas perikanan dan Kelautan Kalsel, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Dinas PMD, Bapedda, PKAD, Biro Administrasi Pembangunan dan masyarakat umum memenuhi dari dalam hingga pekarangan Mahligai.

Masyarakat datang mulai sejak magrib dengan melaksanakan sholat berjamaah hingga Sholat Isya, lalu dilanjutkan dengan lantunan sholawat dari Grup Habsyi Al Fata dari Komplek Pandu Banjarmasin.

Usai pembacaan sholawat, dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dibacakan oleh Habib Ali bin Abdullah Alaydrus, lalu kemudian dilanjutkan dengan pembacaan kalam suci Al-Quran oleh Qoriah Nuudjaina.

Sementara, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melalui l Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kalsel menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang antusias mengikuti acara Gema Maulid 40 Malam di malam ke-14.

Menurutnya, semangat tersebut menjadi cerminan kecintaan masyarakat terhadap Nabi Muhammad SAW, serta memperkuat ikatan kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah di Kalimantan Selatan. Semangat ini juga mencerminkan keberhasilan menjaga tradisi keagamaan yang sarat makna, terutama dalam memperingati Maulid Nabi.

Endri berharap, momentum ini dapat terus dirawat dan dijadikan inspirasi untuk memperkuat nilai-nilai agama dan sosial di tengah masyarakat, guna mewujudkan Banua yang lebih damai dan sejahtera.

“Semoga, dengan memperingati maulid ini akan tumbuh semangat kita untuk terus mencintai Rasulullah dengan kita melaksanakan segala perilaku beliau dalam kehidupan kita sehari-hari,” tutupnya.