BANJARMASIN, metro7.co.id – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Adi Santoso berharap, pimpinan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan yang baru dapat mendorong potensi serta kerjasama dan sinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi daerah.

Hal itu disampaikan Gubernur Sahbirin Noor pada Upacara Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Fadjar Majardi, di Aula Pangeran Antasari Kantor Perwakilan BI Kalsel, Banjarmasin, Rabu (2/10).

Dalam sambutan tertulisnya, Gubernur Kalsel, Sahbirin mengatakan, BI sebagai bank sentral, memiliki peran strategis terhadap upaya stabilitas ekonomi di daerah.

Untuk itu, Gubernur mengajak kepala perwakilan yang baru beserta seluruh direksi untuk mengoptimalkan peran tersebut bersama pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan mitra strategis lainnya.

”Kita tingkatkan koordinasi dan kolaborasi guna menangani pengendalian inflasi, mendorong elektronifikasi transaksi pembayaran, hingga mengawasi aktivitas perbankan dan keuangan di daerah,” sampai Gubernur.

Pada kesempatan ini, Gubernur Sahbirin Noor juga mengucapkan selamat kepada Fadjar Majardi yang telah dipercaya untuk memimpin Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan dan juga menyampaikan apresiasi kepada Wahyu Pratomo atas dedikasinya selama ini.

”Pergantian kepemimpinan sejatinya adalah sesuatu yang wajar. proses ini merupakan bagian penting dari dinamika organisasi, di mana tujuannya ialah mendorong potensi, memperluas wawasan dan menambah pengalaman bagi sdm bersangkutan. Begitu pula dengan pergantian kepemimpinan di Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan. kita berharap, hasil kepemimpinan yang terdahulu dan berikutnya dapat saling melengkapi, menuju kemajuan organisasi,” ucapnya.

Gubernur Kalsel, Sahbirin juga berpesan kepada Kepala Perwakilan BI Kalsel yang baru agar cepat beradaptasi dan menyambung koordinasi dengan mitra-mitra strategis.

”Lanjutkan kinerja terdahulu yang sudah bagus, dan sempurnakan dengan terobosan-terobosan yang lebih baik lagi,” pesannya.

Sementara, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menyampaikan, secara khusus menyoroti ekonomi dan keuangan digital di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan yang menunjukkan perkembangan pesat, hal ini terefleksi dari meningkatnya jumlah merchant, volume maupun nominal transaksi digital di berbagai pusat kegiatan ekonomi.

”Data terkini hingga September 2024 menunjukkan bahwa saat ini jumlah merchant dan pengguna QRIS di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan masing-masing mencapai hampir 400 ribu merchant dan lebih dari 700 ribu pengguna,” katanya.

Ia menuturkan, dari sisi transaksi, volume dan nominal transaksi QRIS pada tahun 2024 di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan telah mencapai 22 juta transaksi dengan nominal Rp2,85 triliun rupiah.

Perkembangan tersebut menjadi modal penting dalam mencapai target 55 juta pengguna QRIS dan 2,5 milyar transaksi secara nasional pada tahun 2024.

”Pencapaian elektronifikasi di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan juga sangat positif. Seluruh Kabupaten dan Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan telah mencapai tahap digital pada Semester I-2024. Rerata nilai Indeks Elektronifikasi Pemerintah Daerah (IETPD) Provinsi Kalimantan Selatan juga telah mencapai 92,9 persen dengan nilai tertinggi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (99,5 persen),” ucapnya.

Selain itu, menurutnya, berbagai potensi dan capaian tersebut, jika dikelola dengan tepat dan baik akan menciptakan peluang dan menumbuhkan optimisme pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan yang inklusif dan berkelanjutan.

”Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur, serta Bapak dan Ibu Kepala Daerah di Provinsi Kalimantan Selatan, atas segala kolaborasi dan dukungannya kepada Bank Indonesia selama ini. Kami berharap sinergi kebijakan dapat terus kita lanjutkan dan tingkatkan ke depan untuk memajukan perekonomian daerah,” tutupnya.