Guru Madrasah Tabalong Ikuti Workshop Implementasi Strategi dan Model Kurikulum Merdeka
TANJUNG, metro7.co.id – Sebanyak 860 orang guru RA, MI, MTs dan MA di Kabupaten Tabalong mengikuti kegiatan Workshop Implementasi Strategi, dan Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.
Diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tabalong, di Aula Pendopo Bersinar Pembataan Tanjung, Rabu (22/6).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Tabalong yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Febriadin Hafiz.
Ketua PGRI Cabang Khusus Kemenag Tabalong selaku Ketua Panitia Pelaksana Workshop melaporkan, Workshop Implementasi, Strategis, dan Model Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka akan dilaksanakan tahun pembelajaran 2022 dan 2023.
“Sementara menggunakan sistem ploting di Madrasah Athfal dan Madrasah, baik RA, MI, MA di Kabupaten Tabalong,” bebernya.
Kegiatan Workshop ini diikuti oleh seluruh guru-guru, mulai tingkatan Raudhatul Athfal sampai dengan Madrasah MI, MP, MA, baik negeri atau swasta. Anggota PGRI maupun yang belum lagi terdaftar sebagai anggota PGRI.
“Jumlah anggota PGRI di bawah Kemenag Tabalong ada sekitar 500 an orang, sedangkan peserta yang mendaftarkan dalam Workshop ini ada 680 orang,” katanya.
Workshop ini dibagi dalam dua hari kegiatan. Sedangkan narasumber ada tiga orang, dr Akhmad Zaki Dosen UIN Antasari Banjarmasin, dan dua Instruktur dari Tabalong, yaitu Husnul Anwar pejabat fi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tabalong, dan Kartini Wakil Kepala SMKN 1 Murung Pudak.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Tabalong, H Erwan Mardani menyampaikan, terkait dengan inovasi pembelajaran, pengurus PGRI Kabupaten Tabalong menyambut positif dan sangat gembira atas kegiatan itu.
“Hal ini tentu jarang dilaksanakan, apalagi dalam sisi peningkatan kurikulum itu memang yang paling utama dan sangat vital sekali. Tentu hal ini perlu kita sikapi bersama, saya yakin ada regulasi-regulasi baru apakah dari menteri agama, atau menteri pendidikan dan kebudayaan risiet dan teknologi terkait dengan kurikulum,” ungkapnya.
Isu kurikulum ini tentu tidak akan pudar, lanjutnya, kurikulum perlu dilakukan pendalaman oleh para Pengawas Kemenag, Kepala Madrasah. “Para guru disamping harus punya kometmen, punya semangat untuk mendalami soal kurikulum ini,” paparnya.
Bupati Tabalong dalam bagian sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Febriadin Hafiz berterima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada guru, dengan dedikasi, kometmen dan pengabdiannya di bidang pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat Tabalong.
“Semoga semangat dan pengabdiannya di bidang pendidikan mendapatkan pahala dari allah subhanahuatala dan bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Banua tercinta ini,” tutupnya.