TANJUNG, metro7.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong mengatasi terjadinya ancaman bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) serta kekeringan di ‘Bumi Saraba Kawa’ bakal mengambil langkah rapat koordinasi dan apel kesiapsiagaan yang melibatkan Pentahelix.

Dijelaskan langsung oleh Kalak BPBD Tabalong, Haris Fakhrozi bahwa Pentahelix sendiri merupakan sebuah kolaborasi yang melibatkan lima unsur dari Pemerintahan, Perusahaan sebagai pelaku usaha, komunitas, Akademisi dan Media Massa.

“Selain itu juga termasuk TNI/Polri, Camat hingga Kepala Desa,” ujar Haris, Jumat (6/9).

Haris membeberkan pihaknya bakal melaksanakan hal tersebut, karena sudah menerima Surat Edaran dari Gubernur Kalsel untuk mengatasi lebih lanjut jika terjadi Karhutla dan Kekeringan di daerah.

Lanjut kata Haris, di Tabalong sendiri sudah ditemukan adanya titik panas di beberapa kecamatan, terdata saat ini ada tujuh titik panas. Namun dirinya belum dapat memastikan lebih jauh apakah titik tersebut kebakaran hutan.

“Terpantau ada tujuh titik panas, kita belum tahu pasti apakah kebakaran hutan atau sengaja dibakar,” ujarnya.

Di samping itu, Haris menegaskan bahwa pihak BPBD Tabalong sudah melakukan beberapa upaya preventif Karhutla seperti sosialisasi hingga memasang spanduk himbauan dibeberapa titik di ‘Bumi Saraba Kawa’.

Sementara itu, Pj Bupati Tabalong, Hj Hamida Munawarah menyampaikan bahwa semua pihak harus bersinergi dan saling mendukung dalam upaya penanganan darurat kebencanaan ini.

Selain itu, Hamida juga mendorong keterlibatan seluruh komponen masyarakat dalam menghadapi bencana Karhutla dan kekeringan.

“Semakin banyak masyarakat yang sadar akan ancaman bencana dan memiliki kesiapsiagaan yang baik, maka semakin besar pula ketangguhan kita dalam menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan diwilayah Tabalong,” ungkapnya.

Ia pun mengajak semua pihak komitmen menghadapi bencana Karhutla dan kekeringan yang mengancam.

“Dengan semangat kebersamaan dan solidaritas yang tinggi, saya yakin kita akan mampu menghadapi segala tantangan dan ancaman bencana Karhutla dan Kekeringan,” pungkasnya. ***