BARABAI, metro7.co.id – Syukur, akhirnya jembatan gantung penghubung RT 2 dan RT 3 di Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mulai dibangun.

Jembatan itu dibangunkan oleh Vertical Rescue Indonesia (VRI) bersama Ruang Pelita Kalimantan. Ukuran jembatan kurang lebih lebar 1,2 meter, panjang 80 meter, dan tinggi 6 meter.

Diketahui, jembatan tersebut terputus akibat diterjang banjir bandang Januari lalu. Masyarakat pun sudah berkali-kali membuat dan memperbaiki jembatan darurat sebagai akses penyembrangan.

Namun, ternyata sudah 9 kali hanyut terbawa air sungai saat debit air naik. Sebab, jembatannya hanya dibuat sederhana dan tak gantung.

Sekretaris Desa Alat, Hijrianor mengaku sangat senang, antusias dan berterima kasih telah banyak dibantu.

“Mewakili masyarakat, terima kasih kepada para relawan dan donatur yang menyumbangkan hartanya untuk pembangunan jembatan gantung ini,” jelasnya kepada Metro7, Rabu (11/8) siang.

Sementara Komandan Tim pembuatan jembatan VRI Pusat, Riko Saputra mengatakan, untuk Kalsel ini baru yang pertama.

“Di Desa Alat sudah ke-128 yang telah kami kerjakan. Ini adalah Program Ekspedisi 1000 Jembatan Gantung untuk Indonesia,” katanya.

Menurut Riko, target waktu selesainya pembangunannya diperkirakan 7 hingga 10 hari. “Hari ini kita mulai pekerjaan beratnya dibantu warga sekitar,” ucapnya.

Terkait pendanaan, Koordinator Relawan dari Yayasan Ruang Pelita Kalimantan, Pebriansyah menuturkan, bahwa pendanaan jembatan tersebut terkumpul lewat donasi.

“Donasi ini dari ribuan orang yang dermawan yang dititipkan melalui Kitabisa.com. Semoga dapat membantu akses masyarakat dalam beraktifitas sehari-hari,” pungkas Pebri.

Pembangunan ini juga turut melibatkan masyarakat setempat dan relawan-relawan lokal yang mempunyai misi yang sama membantu masyarakat.

Selain itu, jembatan tersebut merupakan akses vital masyarakat di sana untuk mencari rezeki, sekolah, ibadah, maupun aktivitas lainnya.*