BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan memperingati ke-156 wafatnya Pahlawan Nasional Pengeran Antasari 2018 dan doa bersama, Rabu (10/10/2018), di Mesjid Jami Sei Jingah Banjarmasin, pukul 18.00 Wita (sholat Maghrib berjamaah).

Setelah melaksanakan sholat Maghrib, dilanjutkan pembacaan surah Yassin, tahlil, zikir, salawat Nabi Besar Muhammad SAW, dilanjutkan dengan do’a bersama.

Pada kesempatan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, diwakili Sekdaprov Kalsel, Haris Makkie, menyampaikan, “Memanjatkan puji Syukur Kehadirat Allah SWT, junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW berserta keluarga, semoga melalui peringatan haul Pangeran Antasari 2018 ini dapat meningkatkan Ukhuwah Islamiah, meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, mengenang kembali jasa dan pengorbanan beliau, sekaligus meneladani nilai-nilai luhur yang telah ditunjukkan nusa bangsa, banua yang kita cintai ini,” ucapnya.

“Tahun 2018 merupakan peringatan 156 wafatnya pahlawan nasional Pangeran Antasari, terus terjaga diwariskan dari generasi ke generasi, semangat dan ketauladanan masih kita rasakan dan kita lestarikan hingga saat ini, dengan semangat Haram Manyarah Waja Sampai Keputing, korbankan semangat melawan penjajah demi merebut kemerdekaan serta memperjuangkan harkat martabat masyarakat Banjar dari segala kekerasan dan penjajahan,” ungkapnya.

Lanjut Haris, “Pesan lain dari Pangeran Antasari patut kita semangati, membangun bangsa dan negara, “Lamun Tanah Kita Kahada Handak Dilincai Urang, Haram Manyarah, Waja Sampai Ka Putting, Jangan Bacakut Papadaan Kita”, di era modern ini, rasa individualisme semakin muncul diantara kita, karena itu perkataan Pengeran Antasari, kita jadikan dalam mengisi dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pesannya.

Acara dihadiri Jajaran Pemprov Kalsel, perwakilan Lanud Banjarmasin, Polda Kalsel, Korem 101/Antasari, pimpinan SKPD Pemprov Kalsel, Ketua MUI Kalsel, KH Husin Naparin, dan salah satu juriat dari Pengeran Antasari, Aminullah (81). (metro7/ad)