Hari Jadi Kabupaten Diwarnai Penampilan Warisan Budaya Asli HST
BARABAI, metro7.co.id – Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke 63 Kabupaten HST, pertama kalinya Pemkab HST melalui Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan menampilkan pagelaran Wayang Kulit Purwa Banjar Enam Dalang di enam Kecamatan yang berbeda.
Bupati HST H Aulia Oktafiandi melalui Plt Kepala Dinas Pendidikan, Muhammad Anhar mengatakan, Wayang Kulit Banjar sudah terdaftar di Kemendikbudristek RI sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia yang berasal dari HST.
“Sehingga tahun ini kita mencoba menampilkan seluruh dalang yang ada di HST dalam pagelaran seni dan budaya di acara pesta rakyat, yakni sebagai upaya pelestarian dan kemajuan kesenian wayang kulit di HST,” katanya, Sabtu (11/11).
Wayang kulit Banjar merupakan WBTb asli HST, sehingga di pesta rakyat dalam rangka memeriahkan hari jadi ke-63 HST ini, pihaknya menampilkan enam dalang yang ada di HST sebagai apresiasi dan upaya pelestarian.
“Juga sebagai penanaman nilai-nilai moral kepada masyarakat melalui seni pertunjukan wayang kulit purwa Banjar,” tuturnya.
Ditambahkannya, pagelaran wayang kulit purwa Banjar ini akan ditampilkan di Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS), Barabai, Batu Benawa, Batang Alai Utara (BAU), Batang Alai Selatan (BAS) dan Batang Alai Timur (BAT).
Dimulai pada tanggal 12 Oktober 2022 di Kecamatan LAS, selanjutnya mengikuti jadwal pesta rakyat di masing-masing Kecamatan.
Selain itu, di gelaran pesta rakyat ini, Pemkab HST juga akan menampilkan WBTb asli HST lainnya, seperti musik panting dan bakuntau.
“WBTb asli HST lainnya juga akan ditampilkan di 11 Kecamatan dalam pesta rakyat tahun ini, sesuai dengan jadwal di masing-masing Kecamatan, yaitu musik panting dan bakuntau, karena selain tujuan untuk hiburan, juga sebagai upaya kita mengenalkan dan melestarikan serta menanamkan nilai-nilai seni dan budaya asli HST ke masyarakat,” jelasnya.
Lanjutnya, kedepan musik panting dan bakuntau akan dilakukan kajian ilmiah sehingga bisa diusulkan ke Kemendikbudristek RI sebagai WBTb Indonesia yang berasal dari HST.
“Momentum Hari Jadi HST tidak hanya untuk masyarakat di kabupaten saja, namun juga harus dirasakan kemeriahannya oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga untuk pertama kalinya melalui pagelaran seni dan budaya yang akan kami tampilkan di pesta rakyat di seluruh Kecamatan ini, bisa benar-benar dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat di HST,” bebernya.
Terakhir, Anhar menyampaikan pesan Bupati, ia mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menyaksikan pagelaran seni dan budaya di pesta rakyat yang nantinya jadwal dan tempat akan diumumkan kemudian.
“Pelestarian seni dan budaya harus memenuhi tiga unsur, fasilitasi oleh Pemerintah Daerah, penampilan para pelaku seni dan peran masyarakat dalam menyaksikannya,” tutupnya.
Selain itu, di pagelaran Seni Budaya, nantinya juga akan ditampilkan WBTb asli HST yang juga sudah terdaftar di Kemendikbudristek RI lainnya, yaitu Mamanda dan Madihin