KANDANGAN, metro7.co.id – Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel) bersilaturahmi dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) se-Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) di Aula Ponpes Al-Baladul Amin, Selasa (29/6).

Turut berhadir, Kanit Subdit Kamsus Dit Intelkam Kompol I Wayan Suwardiasa, Kombes Pol Sasri Adijaya, Ketua FKPP HSS Fahmi, Ketua MUI HSS KH Muhammad Riduan Basri atau Guru Kapuh, serta para pengurus dan para guru Pondok Pesantren se-Kabupaten HSS.

Silaturrahmi itu bertajuk “Bersama Pemerintah dan TNI/Polri, Pondok Pesantren Sebagai Benteng Masuk dan Berkembangnya Paham Radikal/Intoleran serta Menjadi Pelopor Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan”.

Acara juga dibalut dengan kegiatan diskusi dan sosialisasi tentang pencegahan radikalisme dan terorisme dilingkungan ponpes.

Dalam pemaparannya, Kompol I Wayan Suwardiasa menyampaikan beberapa informasi penting, yakni tentang kasus Covid-19.

Pimpinan Polda Kalsel itu juga mengajak masyarakat mendukung kegiatan pemerintah melawan Covid-19 dengan cara berpartisipasi program Vaksinasi Covid-19, sehingga tidak perlu berpolemik bahwa virus ini rekayasa atau buatan.

Dalam kesempatan tersebut, Kompol I Wayan Suwardiasa juga mengingatkan bahaya akan paham terorisme, radikalisme, intoleransi.

“Isu utama yang kita sampaikan, yakni antisipasi masuknya paham radikal di wilayah pondok pesantren. Kami apresiasi upaya pondok pesantren di wilayah HSS yang tergabung dalam FKPP, sangat konsen untuk penanganan radikalisme,” tuturnya.

Dirinya berpesan kepada ponpes lebih selektif dalam mengangkat tenaga pengajar. Hal ini dimaksudkan sebagai filter bagi generasi muda saat ini yang sangat mudah untuk terprovokasi.

Dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme, pondok pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pemahaman agama Islam.

“Pondok pesantren harus lebih waspada dalam mengangkat ustadz dan tenaga pengajar. Hal ini untuk mencegah narasi yang sifatnya provokatif,” tambah Kompol I Wayan Suwardiasa.

Senada dengan penyampaian Kompol I Wayan Suwardiasa, Kombes Pol Sasri Adijaya berharap agar setiap organisasi melakukan filter terhadap paham radikalisme yang menyebabkan sikap intoleransi dan memuncak pada aktivitas terorisme.

“Indonesia menduduki urutan 37 ancaman teror. Jadi mari menciptakan keadaan yang kondusif demi keutuhan NKRI. Semua elemen harus bersinergi demi menjaga Kamtibmas,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua MUI HSS, KH Muhammad Riduan Basri atau Guru Kapuh menyampaikan, pentingnya rasa toleransi untuk mengantisipasi terjadinya paham-paham baru yang dapat menimbulkan konflik.

Menurutnya, semakin tinggi toleransi, maka semakin jauh dari radikal. “Terorisme merupakan bahaya laten. Tidak kelihatan, tapi berbahaya. Semakin tinggi toleransi, maka akan semakin jauh dari radikal. Toleransi yang dimaksud disini adalah, meyakini apa yang menurut kita benar, tanpa menyalahkan keyakinan orang lain,” kata Guru Kapuh.

Ketua DPC FKPP Kabupaten HSS, Fahmi, mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Polda Kalsel yang telah memberikan sosialisasi tentang pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya radikalisme dan terorisme.

“Alhamdulillah hari ini banyak informasi yang kita dapatkan. Ini penting bagi kita, dalam rangka menangkal paham radikalisme,” ucap Ustadz Fahmi.

Menurutnya, ponpes merupakan benteng terbaik bangsa Indonesia dalam memerangi paham radikalisme dan terorisme yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Oleh karena itu, dengan hadirnya FKPP Kabupaten HSS, segala persoalan yang menyangkut kasus radikalisme akan dibahas secara solutif dalam forum tersebut.

“Di HSS ada FKPP. Jadi segala permasalahan radikalisme dibahas nantinya akan kita bahas disana, sehingga paham-paham tersebut bisa kita atasi,” ungkapnya.

Acara silaturrahmi yang juga dihadiri pihak Kodim 1003 Kandangan dan Perwakilan Pemerintah Kabupaten HSS tersebut digelar dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

Dalam kesempatan itu, Kompol I Wayan Suwardiasa juga menyerahkan sejumlah bingkisan kenang-kenangan kepada perwakilan seluruh pondok pesantren yang ada di Kabupaten HSS.*