KANDANGAN, metro7.co.id – Mencegah situasi peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan baik umum, khusus atau kemunduran secara akademis.

Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) melaksanakan program Pendampingan Kerja Mutu di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Rabu (18/8).

Program ini selama satu bulan, PP IPNU berkerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dilaksanakan di Kabupaten HSS, Kalsel dan Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

“Ini merupakan tahun ke dua IPNU bersama Kemendikbudristek RI melaksanakan Program Kejar Mutu,” kata Sekretaris Umum PP IPNU Mufarrihul Hazin kepada Metro7.

Tahun pertama mereka melaksanakan di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan.

“Dalam pelaksanaan ini, tentunya kami membutuhkan dukungan dan support, baik dari Dinas Pendidikan maupun Kepala Sekolah masing-masing, keberhasilan dalam program ini tentu menjadi keberhasilan bagi HSS,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan HSS Hj Siti Erma berharap, program tersebut dapat terlaksana dengan baik dan tuntas.

“Semoga program ini terlaksana hingga selesai tak ada hambatan. Sehingga memberikan hasil yang kita harapkan dari program tersebut,” ujarnya.

Sementara Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) HSS, Dr Diny Mahdiny bersyukur dengan adanya program Pendampingan Kerja Mutu tersebut dan dapat menjadi percontohan untuk pendidikan yang lebih baik.

“Kami bersyukur kegiatan ini dilaksanakan di HSS, permasalahan siswa yang sudah tak lagi datang ke sekolah menjadi permasalahan baru dan sangat mengkhawatirkan jika terjadi dalam waktu yang panjang,” ungkapnya.

Sedangkan, Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Sri Wahyuningsih menjelaskan, bahwa program ini merupakan pencarian solusi atas dampak belajar dari rumah yang berakibat learning loss kurang lebih dua tahun terakhir.

“Dalam satu bulan ke depan kita akan mencari solusi dampak belajar dari rumah satu tahun lebih,” ucapnya.

Ia mengapresiasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang telah membangun sinergi dengan Direktorat Sekolah Dasar untuk mencegah terjadinya learning loss itu.

“Terima kasih kepada Dinas Kabupaten/Kota yang mau sama-sama membantu pencegahan terjadinya leraning loss yang semakin panjang dampak belajar dari rumah,” pungkas Sri Wahyuningsih.*