BARABAI, metro7.co.id – Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PWNU Kalsel bekerjasama dengan PMII Barabai menggelar pelatihan wawasan kebangsaan.

Mengusung tema ‘Merawat Kebhinekaan, Menjaga NKRI, Indonesia Damai’ dilaksanakan di Gedung NU HST, Sabtu (19/12).

Pelatihan tersebut diisi oleh tiga narasumber, Ketua Lakpesdam PWNU Kalsel M Hafizh Ridha, Ketua Demisioner PKC PMII Kalsel M Ramli Jauhari, dan Sekretaris PWNU Kalsel Berry Nahdian Forqan yang sekarang juga menjabat sebagai Wakil Bupati HST.

Diikuti puluhan peserta dari pengurus Banser, PMII Barabai, IPNU dan IPPNU, serta Badan Otonom NU HST lainnya.

Ketua Lakpesdam PWNU Kalsel juga sebagai pemateri, M Hafizh Ridha menyebutkan ayat 13 Surat al-Hujurat yang menceritakan penciptaan manusia di bumi dan perbedaan yang menjadi sunnatullah.

“Manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, diciptakan untuk saling mengenal satu sama lainnya,” ucapnya.

Bhinneka Tunggal Ika, kata Hafizh, adalah dasar kebersamaan dan kunci negara Indonesia.

“Ayat ini landasan dalam bertindak dan berinteraksi dengan anak bangsa. Sehingga, satu sama lainnya bisa hidup dengan keberagaman, Hubbul Wathan Minal Iman, Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua PC PMII Barabai, Ahmad Maulana menuturkan, perbedaan adalah sunatullah. Allah sudah mengatur perbedaan dari semua hal, dan sudah menjadi takdir.

“Perbedaan dimaksudkan untuk mewujudkan variasi atau keindahan, seperti halnya agama, ras, dan perbedaan-perbedaan lainnya yang ada di Indonesia,” bebernya.

Jika seseorang menolak perbedaan atau keberagaman, lanjutnya, berarti ia menolak kehendak atau takdir Allah.

“Allah sengaja menakdirkan agama lebih dari satu, jika Allah ingin menciptakan hanya satu agama saja di Dunia ini bisa saja,” tutupnya. ***