BARABAI, metro7.co.id – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mengecam keras pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang telah menghina agama Islam.

Kecaman itu tertuang pada lembaran pernyataan sikap PCNU HST, resmi dengan kop suratnya.

Ditandatangani oleh Rais Syuriah KH Muhammad Nawawi, Katib Syuriah KH Muhamamad Khairuddin, Ketua Tanfidziah KH Syamsuni Ahmad, dan Sekretaris Tanfidziah H Idi Amin.

Dalam surat tersebut, ada tiga poin, yakni, pertama, mengecam penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dilakukan majalah Perancis Charlie Hebdo yang membuat karikatur Nabi, serta mengecam keras Presiden Perancis yang menyebut Islam sebagai agama yang mengalami krisis, kaum ekstremis radikal, dan menggunakan kekerasan.

Kedua, mendorong dan mendukung sepenuhnya agar pemerintah Indonesia secara aktif melakukan langkah-langkah diplomatik, guna penyelesaian masalah ini.

Ketiga, meminta kepada warga Nahdliyyin khususnya, dan umat Islam pada umumnya, agar tidak terprovokasi dan tetap menampilkan akhlaqul karimah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, terlebih lagi di bulan Rabi’ul Awwal yang merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

“Semoga dengan adanya pernyataan sikap ini, masyarakat kita dalam mengekspresikan kekecewaan kepada Presiden Prancis tidak melakukan hal-hal yang merugikan ummat islam dan kemuliaan islam itu sendiri,” harap Ketua Tanfidziah PCNU HST, KH Syamsuni Ahmad, Senin (9/11).

Diketahui, selain pernyataan sikap pada lembaran tersebut, PCNU HST juga menyatakan bahwa, sesuai dengan khittah NU tahun 1926, NU sebagai organisasi keagamaan dan sosial kemasyarakatan tidak ikut dalam kontestasi politik (politik praktis) dan bersifat netral, dengan bahasa yang sederhana “NU tidak kemana-mana, tapi ada dimana-mana”. *