BARABAI, metro7.co.id – 30 Desember 2009 atau 11 tahun yang lalu, Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, berpulang.

Gus Dur merupakan guru bangsa, tokoh pruralis yang dirindukan banyak kalangan, terutama kaum minoritas di Indonesia. Kepergiannya menjadi duka mendalam dan kehilangan besar bagi Indonesia.

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) peringati wafatnya sang guru bangsa tersebut.

Haul Gusdur yang ke-11 ini dihelat pada Kamis (31/12) pagi, di Gedung NU Lantai III HST.

Acara yang mengangkat tema ‘Memperkuat Jam’iyah, Memberdayakan Jamaah untuk Kemajuan Islam Ahlussunnah Waljama’ah’ ini digelar dengan peserta yang terbatas.

Ketua Panitia, Muhammad Ramli menjelaskan, tujuan Haul Gus Dur ini untuk mengingatkan sejarah perjuangan Gus Dur, terutama jejak perjalanannya.

“Pasalnya Gus Dur adalah sosok yang komplit, ia adalah tokoh intelektual, politikus, dan ulama yang sangat berpengaruh di Indonesia,” ucapnya.

Kegiatan diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, tahlil, sambutan dan dilanjutkan dengan tausyiah oleh Rais Syuriah PWNU Kalsel KH Muhammad Ramli.

“Gus Dur ini pembawa lokomotif pembaruan di Nahdlatul Ulama, menjadi ketua PBNU dan jadi andalan dalam polemik masalah ketidakadilan. Ini patut kita kenang dan kita lanjutkan perjuangannya, terutama generasi muda,” ujarnya.

Sedangkan, Ketua Tanfidziah PCNU HST, KH Syamsuni Ahmad bersyukur dan berterima kasih kepada KH Muhammad Ramli dapat berkenan berhadir mengisi tausyiah.

“Jazakumullah ha khaira jaza, mudahan acara kita ini membawa manfaat dan berkah dikehidupan kita di dunia dan akhirat,” katanya.

Ia menyatakan, ketika berziarah ke makam Gus Dur, siang dan malam tak pernah sunyi akan penziarah.

Dia juga mengutip perkataan KH Maimun Zubair terkait beberapa hal yang membuat Gus Dur berbeda dari tokoh yang lainnya.

“Gusdur pengamal silaturrahmi, kedermawanannya, pemaaf dan sifat ke ikhlasannya,” tuturnya.

Dalam ke NU an, lanjutnya, Gus Dur seorang tokoh yang menaikkan harkat martabat NU, banyak sekali perjuangannya untuk NU, kita berhutang jasa sama Gus Dur.

“Mudah-mudahan dengan haul Gus Dur ini membawa berkah bagi kita semua, bahkan untuk negeri kita tercinta Indonesia,” tutupnya.

Turut berhadir, Rais Syuriah KH Muhammad Nawawi, Kepala Kantor Kemenag HST H Saipudin, Ketua MUI HST KH Wajihuddin Saleh, perwakilan dari Banom NU HST, dan undangan lainnya. *