BARABAI, metro7.co.id – Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 5, Berry-Pahrijani (Berani) menyampaikan sikap politiknya, di Posko Pemenangan Berani Bukat, Selasa (22/12).

Paslon nomor urut 5 menghendaki Pilkada yang telah usai agar diulang. Ditandai dengan tidak menerima hasil dari Pilkada HST.

“Hal ini sudah kongkret, saksi kami di Kecamatan dan Kabupaten tidak menandatangani hasil Pilkada. Bahkan, sudah mengisi form keberatan,” kata Berry Nahdian Forqan saat jumpa pers.

Menurutnya, pesta demokrasi kali ini terjadi kecurangan. Yakni, di lapangan terjadi politik uang secara masif.

“Di lapangan kami menemukan politik uang yang sangat masif, hampir terjadi di seluruh desa. Seolah-olah terjadi pembiaran dari penyelenggara pemilu, khususnya Bawaslu dan jajarannya,” ucapnya.

Padahal, jelas Berry, pihak paslon nomor 5 sudah melaporkan bukti temuan mereka ke Gakkumdu dan Bawaslu, walau tidak secara resmi melalui surat. Namun tidak ditanggapi dengan kongret.

“Sebab, kami menginstruksikan agar tim tidak main hakim sendiri guna menghindari bentrok fisik,” imbuhnya.

Dia berharap dan menuntut hasil pemilu dibatalkan, mengingat masifnya politik uang tersebut.

“KPU dan Bawaslu untuk membentuk tim langsung terkait masifnya politik uang ini, melakukan penyelidikan laporan publik, baik yang kami sampaikan atau paslon lainnya,” bebernya.

Berry juga berterima kasih kepada masyarakat Bumi Murakata yang telah mendukung paslon nomor 5 untuk memimpin.

“Kedepan, harapannya ada kesadaran publik untuk mengikuti pesta demokrasi dengan tidak cara politik uang, agar terpilih menjadi pemimpin yang clear,” tutupnya.****