AMUNTAI, metro7.co.id – Apresiasi yang tinggi diberikan oleh Ketua Tanfidziyah PCNU HSU yang juga menjabat sebagai Sekda HSU, Muhammad Taufik terkait buku karangan KH Muhammad Ramli, Sabtu (27/2).

Hal ini menurutnya menjadi angin segar dan menambab khazanah keilmuan serta warisan buat generasi muda NU di manapun berada, wabil khusus di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan HSU.

“Semoga momentum Harlah NU ke-98 tahun kali ini menjadi semangat baru buat kita semua untuk lebih tulus dan baik berkhidmat dengan NU, serta memegang teguh komitmen kebangsaan,” kata Taufik.

Sebelumnya, launching buku “50 Mas’alatan Waqi’iyyatan” menandai dimulainya rangkaian Hari Lahir (Harlah) NU ke-98 tahun mengikuti kalender Hijriah, di Gedung NU Alabio setelah salat asar, Jumat (26/2).

Buku tersebut karangan KH Muhammad Ramli yang juga Rais Syuriah PWNU Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dihadiri segenap pengurus dari jajaran Syuriah, Tanfidziyah maupun Badan Otonom semisal Ansor-Banser, IPNU-IPPNU, Fatayat dan Muslimat serta para alim ulama dan guru.

Rais Syuriah PWNU Kalsel, KH Muhammad Ramli menegaskan betapa pentingnya generasi sepuh agar mewariskan keilmuan untuk anak cucu.

“Sehingga, nanti mereka punya referensi maupun hujjah dalam melaksanakan amaliah-amaliah setiap harinya, wabil khusus amaliah An-Nahdliyah,” katanya.

Berangkat dari alasan itu dan semangat dari sahabat beliau Almarhum KH Hasbullah Manan selaku Syuriah PCNU Alabio, bersama-bersama merampungkan tulisan demi tulisan, hujjah demi hujjah dan dalil demi dalil.

“Guna menguatkan, agar buku ini nantinya bisa menjadi pedoman dasar untuk generasi muda dalam memberikan pemahaman yang utuh, sehingga tidak bertabrakan dengan amaliah yang kita jalankan,” bebernya.

Dalam hal ini, tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih tak terhingga atas support dan bantuan semua pihak hingga lahirlah buku.

“Wabil khusus pada KH Abdul Haris Makki, sebagai Ketua PWNU Kalsel sebagaimana tertulis di dalam kata pengantar. Serta bantuan dari kegigihan Anak kami M Hafizh Ridha selaku Ketua LAKPESDAM PWNU Kalsel bersama para penerjemah dan yang turut serta merampungkan buku ini,” tuturnya.

Harlah NU ke-98, lanjutnya, kita maknai dengan penguatan dan konsolidasi jam’iyyah ke setiap kabupaten/kota.

“Silaturrahim bertatap muka langsung menjadi pilihan kami hari ini dengan tetap mengutamakan prokes yang berlaku. Sebagaimana tema besar harlah NU tahun ini “Khidmah NU ; Menyebarkan Aswaja dan Meneguhkan Komitmen Kebangsaan,” tutupnya.

Agenda diakhiri dengan tahlil dan doa yang dipimpin Rais Syuriah PCNU Alabio, KH Fahruddin.*