Rantau — Mantan Bupati Tapin H Idis Nurdin Halidi yang telah dua periode memimpin Bumi Bastari menginginkan agar masyarakat yang ada di seluruh Kabupaten Tapin  dapat mendukung pembangunan yang akan dilanjutkan oleh penggantinya, Arifin Arpan. “Tanpa dukungan dan partisipasi dari masyarakat luas, maka pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya akan terkendala,” ujarnya dalam pertemuan di salah satu rumah makan di Kawasan Kayu Tangi Batola, baru-baru tadi.
Dengan alasan tersebut, Idis berharap agar masyarakat dapat membantu pemerintah. Karena, apa yang dilakukan pemerintah daerah, adalah untuk memajukan kabupaten, dari segi pembangunan dan perekonomian. Dengan majunya kabupaten di segala bidang, maka secara tidak langsung perekonomian masyarakat yang ada di kabupaten juga akan meningkat. Bahkan, adanya pembangunan yang dilakukan pemerintah juga menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan dalam perkembangan kabupaten di tengah-tengah masyarakat Kalimantan Selatan.
“Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah, tanpa adanya dukungan dari masyarakat, maka hasilnya tidak akan maksimal,”ujarnya. Menurut Idis, keberhasilannya membangun Kabupaten Tapin, karena adanya dukungan penuh dari masyarakat luas. Andaikata tidak ada dukungan dari masyarakat, maka banyak pembangunan yang tidak dapat dimaksimalkan. Salah satu contoh, adalah pembangunan jalan yang akan dilakukan oleh pemerintah.
Tanpa kepedulian masyarakat yang mau membebaskan lahan yang dimilikinya, maka pembangunan jalan akan terhambat. Karena adanya dukungan penuh dari masyarakat dengan mengizinkan lahannya diganti, maka pembangunan jalan yang dilakukan saat ini dapat dilaksanakan. Selain itu, pembangunan Rantau Baru yang saat ini dalam penyelesaian, juga mendapatkan dukungan dari masyarakat yang ada di kabupaten. Karena banyak lahan milik mereka yang mau dibebaskan. Setelah terlihat hasil dari pembangunan, masyarakat juga banyak yang menikmatinya.
“Pada dasarnya pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah adalah untuk masyarakat dan dipergunakan untuk keperluan masyarakat,” ujar pria paruh baya yang cukup akrab dengan semua lapisan masyarakat ini. Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin ini mengatakan, selama 10 tahun memimpin kabupaten, memang banyak pernak-perniknya yang dihadapi. Namun semua itu, adalah romantika dalam sebuah pembangunan. Sebab, dalam menelurkan sebuah kebijakan di pemerintahan, dipastikan tidak semua orang bisa menerimanya. Karena, ada berbagai kepentingan yang merasa terganggu dan sebagainya.
Dengan bermodalkan kepada keyakinan apa yang dikerjakan dan mengutamakan dialog, maka masalah-masalah yang dihadapi dapat diatasi dengan baik. Bahkan masalah-masalah tersebut tidak sempat mengemuka. Dalam melaksanakan roda pemerintahan di sebuah wilayah, dipastikan ada yang setuju dan tidak dengan apa yang dilakukan oleh kepala daerah. Tapi, itu adalah tantangan kecil yang sudah biasa dan bagian dari pelaksanaan pembangunan. (Metro/Wnd )