KOTABARU, metro7.co.id – Bawaslu Kotabaru, melihat adanya potensi kerawanan di pilkada Kotabaru 2020. Menurut Komisioner Bawaslu Kotabaru, Fat Hurrahman, indeks itu dipastikan belum turun.

Faktornya tingginya disebabkan berbagai aspek diantaranya kondisi geografis, sosial, politik serta pandemi Covid-19, di Kotabaru.

“Rasanya kita akan tinggi lagi, ada beberapa indikator yang mempengaruhi di luar konteks yang kemarin, diantaranya mungkin adanya double petahana, itu yang membuat rating kita kembali meroket,” ujar Fat Hurrahman. Jumat (18/9/20).

Kemudian sambung Fat Hurrahman, adanya kedua belah pihak yang merangkul sejumlah tokoh seperti tokoh agama. Di sisi lain ini merupakan ajang persaingan head to head antara bupati dan wakil. Menurutnya bisa jadi persaingan antar ormas, antar majelis dan lainnya.

Terkait itu, Kapolres Kotabaru AKBP Andi Adnan Sjafruddin menegaskan bahwa pemerintah daerah sudah sepakat antara TNI- Polri, Kejasaan dan stakeholder lain untuk membackup KPU.

“Kita sangat siap membackup KPU. Kita tinggal menunggu apa yang diinginkan KPU, kita akan siap bantu,” ujarnya.

Andi menuturkan terkait masalah Covid-19 di tengah pilkada pihaknya akan mendorong KPU membuat pakta integritas agar nanti masing-masing paslon akan berkomitmen terhadap protokol kesehatan.

Andi menambahkan permasalahan keamanan di Bumi Saijaan, sejauh ini masih kondusif dan masyarakat semakin hari semakin dewasa dalam berdemokrasi.

“Di medsos juga kami pantau melalui cyber troops tidak ada yang menonjol, kemudian di lapangan alhamdulillah tim sukses berbaur bersama, bahkan dibeberapa event mereka bekerja sama dalam penanganan Covid-19. Mudahan situasi ini bisa kita jaga sehingga kualitas demokrasi kita semakin baik,” tandas Andi. *