TANJUNG, metro7.co.id – Selain inovasi Si Peri Najir (Sistem informasi peringatan bencana banjir). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong juga memiliki inovasi lainnya untuk menekan, mengurangi korban hingga kerugian akibat bencana di ‘Bumi Saraba Kawa’.

Inovasi tersebut ialah “Tabalong Taman Mada Alga” (Tabalong Tangguh dan Aman, Masyarakat Berdaya dan Alat siaga). Adapun inovasi ini menyasar 12 Kecamatan di Kabupaten Tabalong dan telah telah diluncurkan pada tanggal 3 Januari 2022 lalu, di Kantor BPBD Kabupaten Tabalong.

Diketahui, tujuan hadirnya inovasi ini salah satu di antaranya, ialah untuk meningkatkan pelayanan dalam hal kebencanaan, serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat Tabalong yang masuk kategori daerah rawan bencana. Mengingat geografis Tabalong tekait banyaknya pemukiman warga yang berada di sekitar bantaran sungai.

Disampaikan Kalak BPBD Tabalong, Haris Fakhrozi melalui Analis Bencana, BPBD Tabalong, Linda Setia Budi, bahwa program inovasi ini dibuat untuk melakukan penambahan dan peningkatan kuliatas serta kuantitas personel penanggulangan bencana dengan memberdayakan masyarakat yang mempunyai jiwa relawan.

Seperti diketahui, relawan tersebut tergabung dalam Unit Penanggulangan Bencana Swadaya (UPBS), kata Linda, BPBD Tabalong telah memberikan mereka payung hukum untuk mendasari keanggotakan mereka sebagai relawan resmi yang diakui oleh BPBD Tabalong.

Sejauh ini lanjut Linda mengatakan jumlah relawan yang terdaftar secara resmi adalah sekitar 2.400 orang lebih yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Tabalong

“320 relawan di antaranya telah mendapatkan BPJS ketenaga kerjaan,” ujar Linda Setia Budi, Analis Bencana BPBD Tabalong, atau juga sang inovator, Jumat (16/8).

Selain itu jelas Linda, untuk mendukung kinerja tim relawan semakin maksimal dilapangan, BPBD Tabalong telah membekali beberapa pelatihan penanggulangan bencana, kemudian tim relawan juga diberikan bantuan berupa hibah maupun pinjam pakai perlatan penanggulangan bencana seperti perahu, pelampung dan alat pemadam kebakaran.

“Banyaknya bantuan yang diberikan oleh BPBD Kabupaten Tabalong kepada Relawan guna meningkatkan kinerja tim relawan dan mengoptimalkan pelayanan penanggulangan bencana kepada masyarakat,” jelas Linda.

Di samping itu jelas Linda, BPBD Tabalong terus berupaya meningkatkan pelayanan yang optimal kepada masyarakat Tabalong di bidang kebencanaan.

“BPBD Tabalong terus berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang penanggulangan bencana agar menjadi lebih cepat dan tepat. Sehingga akan mengurangi kerugian baik materil maupun korban sehingga tidak mengganggu kinerja dan ekonomi masyarakat sehari-hari,” terang Linda.

Sejak inovasi ini hadir tahun 2022 lalu ucap Linda, BPBD Tabalong mencatat angka korban akibat bencana terus berkurang hingga kini.

“Tahun 2022 korban meninggal dunia 1 orang, dan tahun 2023 1 orang, kemudian korban sakit tahun 2022 sebanyak 60 orang dan tahun 2023 sebanyak 40 orang,” ucapnya.

Selain itu dijelaskan Linda, kerugian materi atau harta benda di dua tahun yang sama menurun 3,7 persen atau senilai Rp150 juta lebih.

Untuk itu dengan adanya inovasi ini, diharapkannya dapat menciptakan Tabalong yang tangguh, aman dan nyaman serta selalu memiliki kesiapsigaan dalam menghadapi bencana. Supaya risiko kerugian dan korban akibat bencana dapat ditekan atau dikurangi.