TANJUNG – PT PLN ULP Tanjung berikan tanggapan banyaknya keluhan pelanggan terkait lonjakan kenaikan tagihan rekening di Kabupaten Tabalong pada Kamis, (11/6/2020).

Manager PLN Tanjung, Topan Setyawan mengatakan hal tersebut disebabkan bulan maret hingga april pihaknya tidak ada melakukan pembacaan meter.

“Sesuai intruksi dari pusat bahwasanya di bulan Maret dan April tidak ada pembacaan meter,” jelasnya.

Tujuannya hal tersebut ialah untuk mengurangi atau meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Dan orang membaca meter dari rumah kerumah memiliki potensi menyebarkan virus Corona.

“Ketika bulan Mei diberlakukan pembacaan meter kembali, ada penumpukan stan, ini dikarenakan saat tidak dilakukan pembacaan meter, dikenakan tagihan berdasarkan pemakaian rata-rata di tiga bulan terakhir, sehingga terjadilah lonjakan,” tuturnya.

Topan mengatakan, semua hitungannya dijelaskan secara sistem yang memiliki bukti seperti mencatat meter menggunakan foto dan tidak menggunakan tulis tangan.

“Meter dipasang dirumah, pelanggan bisa sewaktu waktu mencek berapa perkembangan meternya,” ujarnya.

Lanjut Topan, yang menjadi lonjakan bukan dikarenakan tarifnya naik tetapi karena pemakaiannya bertambah.

“Anak yang asalnya sekolah dan pekerja WFH itu memperbanyak aktivitas di rumah. Dan juga ketika bulan puasa yang biasanya pagi menyalakan lampu menjadi shubuh ketika sahur. Jadi otomatis pemakaian juga menjadi bertambah,” jelas Topan. (metro7/dlh)

Reporter : Ahmad Fadilah / Tabalong – Kalimantan Selatan.