Kalapas Tanjung, Heru Yuswanto Bergeser Jadi Karutan Samarinda
TANJUNG, metro7.co.id – Kepala Lapas Kelas IIB Tanjung, Heru Yuswanto resmi berpindah tugas menjadi Kepala Rutan Kelas I Samarinda, Kalimantan Timur. Serah terima jabatan dilakukan di Aula Lapas Tanjung Kamis (5/9).
Adapun posisi Heru kini diisi oleh Kalapas IIB Tanjung yang baru, yakni Hakim Sanjaya dari Karutan Pangkajene, Sulawesi Selatan.
Pada Sertijab turut dihadiri Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kalsel Candrafriandi Achmad dan Kepala Keimigrasian (Kadiv Imigrasi) Kemenkumham Kalsel, Junita Sitorus.
Pada kesempatan itu, Heru Yuswanto, yang kini menjabat Kepala Rutan Kelas I Samarinda, Kaltim, turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh jajaran Lapas Tanjung atas dedikasinya selama ini.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Lapas Tanjung atas dedikasinya selama saya menjabat di Lapas ini,” ucap Heru.
Dengan bergantinya Kepala Lapas Tanjung yang baru kemudian Heru mengharapkan kedepan penggantinya dapat membawa perubahan serta membangun Lapas Tanjung agar lebih baik lagi.
“Segera bangun koordinasi dengan Forkopimda di sini demi kemajuan Lapas Tanjung,” ungkapnya..
Sementara itu, Kalapas Kelas IIB Tanjung, Hakim Sanjaya berharap jajarannya bisa memperlakukan dirinya seperti apa yang sudah dilakukan terhadap Kalapas terdahulu.
“Bermanfaatnya seorang manusia adalah ketika dia bermanfaat untuk orang-orang yang ada di sekelilingnya, oleh karena itu saya berharap bapak dan ibu keluarga besarku bisa mendukung saya,” ujar Hakim.
Terpisah, Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Kalsel, Candrafriandi Achmad menyampaikan ucapan selamat kepada Kalapas lama yang telah mengemban tugas jabatan baru sebagai Karutan Samarinda.
“Kami juga berterimakasih selama ini sudah mencurahkan waktu dan tenaga untuk Lapas Tanjung. Banyak yang sudah diberikan, buktinya dengan beberapa prestasi yang telah diraih,” ucapnya.
Ia juga meminta kepada Kalapas baru agar sesegera menjalin koordinasi dengan jajaran internal dan hubungan dengan pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan.
“Tidak ada masalah yang susah kalau kita jarang berkomunikasi dengan baik,” tandasnya. ***