BANJARMASIN, Metro7.co.id – BPBD Kalsel belum menetapkan status darurat banjir meski tiga kabupaten di Banua telah terendam air.

 

Kabid Kedaruratan BPBD Kalsel Abri mengakui, potensi banjir di Kalsel tahun ini bisa lebih parah dari tahun lalu. Berdasarkan prakiraan BMKG, kemungkinan banjir Kalsel diperparah dengan adanya efek La Nina.

 

“Kita harus mengkaji agar kebijakan nanti benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan,” ujarnya.

 

Sementara Taruna Siaga Bencana Dinas Sosial Kalimantan Selatan membuka dapur umum untuk masyarakat terdampak banjir dengan menyiapkan dua ribu bungkus makanan sekali masak.  

 

Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dinsos Kalsel, Achmadi menjelaskan Dinas Sosial sudah mengantisipasi adanya bencana sejak 8 november lalu.

 

“Kami sudah menyiapkan bantuan persediaan logistik pada dinas sosial di Kabupaten yang rawan terjadinya bencana banjir dengan nilai sebesar 100 juta rupiah,” katanya.

 

Banjir di Kalimantan Selatan dengan ketinggian air bervariasi dari 30 hingga 70 cm ini yang kedua kalinya pada 2021.

 

Sementara pantauan di lapangan kondisi banjir di Kabupaten Balangan sudah berangsur surut sementara Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah masih terendam.

 

Banjir terparah masih terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan merendam seribu rumah dan berdampak pada dua ribu kepala keluarga (KK).[]