Kalsel Gelar Festival Ekonomi Syariah

BANJARMASIN, metro7.co.id – Festival Ekonomi Syariah (FESyar) dapat menjadi sarana untuk memperkuat peran ekonomi syariah sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA mengatakan, Indonesia memiliki potensi pasar besar dalam mewujudkan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. perkembangan ekonomi syariah terbilang cukup pesat di Indonesia.

Tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah umat muslim terhadap konsep syariah ini menjadikan ekosistem ekonomi syariah cukup kuat menjadi sumber perekonomian baru.

Meski ditengah pandemi, industri keuangan syariah justru dapat tumbuh hingga melampaui capaian industri keuangan konvensional. berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tercatat, sepanjang 2020 pertumbuhan aset industri keuangan syariah mencapai 21,48 persen.

“Pertumbuhan positif ini jika terus dikembangkan akan berdampak positif bagi perekonomian,” kata Safrizal.

Menurutnya, Provinsi Kalimantan Selatan sendiri, memiliki akar sejarah Islam yang sangat kental dan orang banjar adalah pedagang-pedagang handal yang berpegang teguh pada nilai-nilai muamalah Islam dalam transaksi perdagangannya.

Inilah yang menjadikan Kalsel potensial dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Selaras dengan tema festival ekonomi syariah ini, tentunya merupakan langkah baik bagi pemulihan ekonomi provinsi Kalimantan Selatan terutama di masa pandemi saat ini.

“Secara bertahap tren kondisi perekonomian Kalsel terus mengalami perbaikan, namun perhatian khusus masih perlu dilakukan agar nilai kontraksi kalsel pada triwulan I tahun 2021 yang sudah mengalami perbaikan di angka -1,25% (yoy), tidak terkontraksi lebih dalam lagi,” ucapnya.

Disamping itu, kegiatan usaha syariah untuk memperkuat kapasitas pelaku UMKM saat ini memerlukan dukungan kebijakan dan integrasi program yang komprehensif.

Penguatan ekosistem infrastruktur juga diperlukan untuk pengembangan industri syariah.

Festival ekonomi syariah ini adalah langkah positif agar transformasi perekonomian melalui konsep syariah, dapat diimplementasikan seperti pada dunia usaha melalui investasi dan penanaman modal.

“Fasilitas perbankan melalui penyaluran kredit/pembiayaan serta melalui gerakan berderma melalui zakat, infaq, sedekah dan wakaf untuk banua (gema ziswaf banua),” katanya.

Safrizal berharap, melalui festival ekonomi syariah ini, akan terbangun sinergi dari berbagai stakeholders agar upaya pemulihan ekonomi dapat terus berlangsung dan kita terhindar dari resesi ekonomi akibat pandemi.

“Mari kita bersama-sama, memperkuat momentum pemulihan ekonomi khususnya di banua kita tercinta melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” ucap Safrizal.

Tantangan dalam mengembangkan ekonomi syariah akan lebih mudah diatasi jika ada upaya yang serius dari semua pemangku kepentingan.

Pj Gubernuri berharap penyelenggaraan festival keuangan syariah banua ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada semua pihak untuk terus memajukan perekonomian dan mensejahterakan masyarakat, di Kalimantan Selatan.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Amanlison Sembiring mengatakan penyelenggaraan FESyar merupakan bentuk dukungan Bank Indonesia terhadap visi Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dunia.

“Festival ekonomi syariah ini adalah kegiatan nasional, namun tahun ini Gorontalo adalah tuan rumah untuk wilayah Indonesia Timur, ” terangnya.

Indonesia Timur ini membawahi provinsi di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Bali. Ada juga FESyar untuk wilayah Sumatera dan Jawa, namun wilayah timur ini yang paling besar.

“Intinya kegiatan ini akan mengakselerasikan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai kekuatan baru,” pungkasnya.