BANJARBARU, metro7.co.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menunjukan keseriusan untuk menjadikan Geopark Meratus sebagai geopark global yang diakui oleh UNESCO.

 

Sekretaris Daerah Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan saat ini Pemerintah Provinsi telah melakukan berbagai persiapan agar Geopark Meratus yang saat ini berstatus geopark nasional bisa naik tingkat menjadi UNESCO Global Geopark (UGG).

 

Sebelumnya, pada tahun 2018 lalu Pemerintah Provinsi Kalsel telah melakukan survei terkait Geopark Meratus, dan pada tahun 2019 Geopark Meratus resmi diakui sebagai geopark nasional.

 

“Geopark Meratus ini terdiri dari 36 geosite dan saat ini ada beberapa SKPD Pemerintah Provinsi Kalsel seperti Bappeda, Dinas Pariwisata, Dinas Kehutanan, Dinas ESDM, Kominfo, PUPR, Dinas Pendidikan, dan Dinas Perhubungan yang difokuskan untuk mengembangkan Geopark Meratus ini,” kata Roy pada Webinar Geopark Meratus di Banjarbaru.

 

Lebih jauh Roy menjelaskan, Geopark Meratus mempunyai keunikan tersendiri yang membuat berbeda dengan geopark yang lain di Indonesia. Geopark Meratus bukan hanya menjual keindahan alam, namun juga mempunyai sejarah yang menarik.

 

“Pegunungan Meratus merupakan sebuah pegunungan ofiolit tertua di dunia, dan tentunya memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang panjang,” tambah Roy.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, M Syarifuddin menuturkan dari 36 geosite, Pemerintah Provinsi Kalsel akan mengusulkan beberapa di antaranya seperti Tahura, Pendulangan Intan Pumpung, Tanjung Dewa, Batu Besar Tanah Bumbu, dan Pantai Sekoyang Pulau Semisir Kabupaten Kotabaru agar bisa naik tingkat menjadi UGG.

 

“Ada lima yang akan usulkan, saat ini sudah masuk dalam tahap akhir dan semua persyaratan agar bisa naik UGG ini juga sudah kita siapkan dan kita sangat optimis untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO terhadap Geopark Meratus di Kalimantan Selatan,” pungkas Syarifuddin.