TABALONG – Kampung Sepuluh Desa Pangelak Kecamatan Upau Hari Jumat (13/02) kemarin dipenuhi pengunjung yang ingin menyaksikan Gelar Seni Budaya Dayak Deah yang merupakan rangkain dari Festival Etnik Tabalong. Suasana etnik khas Dayak Deah sangat terasa begitu memasuki kawasan Desa Pangelak Kampung Sepuluh. Warga mengenakan pakaian khas dan mandau di pinggang bagi laki-lakinya.
Puluhan fotografer terlihat memanjakan mata mereka dengan menjepretkan rana untuk mengabadikan momen-momen yang mereka lihat. Tidak hanya wisatawan lokal yang menyaksikan kemeriahan Gelar Seni dan Budaya Dayak Deah kali ini tetapi juga terlihat wisatawan asing diantara para pengunjung.
 Wilayah Kecamatan Upau merupakan daerah yang memiliki banyak potensi pariwisata selain kekayaan khasanah budaya dayak Deah, juga menyimpan potensi wisata alam diantaranya Riam Kinarum dan Air Terjun Tabur Berangin, ditambah suasana pegunungan yang menyimpan banyak misteri. Hal tersebut membuat masyarakat Dayak sangat akrab dengan alam, sehingga kedekatan mereka dengan alam mereka aplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.
 Acara Gelar Seni Budaya tersebut dibuka oleh Bupati Tabalong H. Anang Syakhfiani yang hadir berserta jajaran Pemerintah Kabupaten Tabalong. Hadir juga dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Tabalong, Kapolres Tabalong, Komandan Kodim 1008/Tanjung. Bupati menaiki panggung adat dengan dikawal
 Dalam kesempatan ini tetuha adat menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Bupati dan Pemerintah Kabupaten Tabalong atas terselenggaranya kegiatan gelar seni dan budaya di Kampung Sepuluh ini. Dalam sambutannya Bupati Tabalong menyatakan keinginan yang sebelumnya pernah dilontarkan beliau dalam kunjungan kerja ke Upau,yaitu menjadikan Kampung Sepuluh sebagai sebuah Kampung Budaya.
Semarak Gebyar Seni dan Budaya Dayak Deah Kampung Sepuluh tahun ini dipadati lebih banyak pengunjung, hal tersebut dapat dilihat dari penuhnya areal sehingga para pengunjung harus saling berdesakan untuk dapat menyaksikan even-even yang terdapat dalam rangkaian kegiatan gelar budaya tersebut. (metro7/humas)