BANJARBARU, metro7.co.id – Karateka asal Kalsel, Muhammad Afif Lubis dan M Raditya Azhari yang berhasil mengharumkan Banua di ajang ASEAN University Games (AUG) ke-21, di Surabaya-Malang, tanggal 4 hingga 6 Juli 2024 lalu, akhirnya tiba di Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru.

Kedua karateka Banua itu turut andil besar dalam membawa Indonesia juara pada ajang AUG ke-21 2024 dengan menyumbang medali emas dan perak dari bagian total keseluruhan 10 emas, 5 perak dan 5 perunggu.

Kedatangan kedua karateka ini disambut oleh Kepala Seksi Bidang Pembinaan Prestasi (Kasi Binpres) Forki Kalsel, Anton Arisandi didampingi Manajer Tim Forki Kalsel AKBP (Purn) H Toetoes SW dengan pengalungan bunga sebagai wujud apresiasi dalam pertandingan Asean University Games 2024 tersebut.

Di pintu kedatangan itu juga turut dihadiri oleh jajaran Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalsel yakni Kabid Pengembangan Prestasi Olahraga Dispora Kalsel, Heru Susmianto dan Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Budiono.

Kedua sosok atlet karateka yaitu Muhammad Afif Lubis, atlet asal Tanah Laut itu merupakan kategori Karate Kumite Kelas 75 Kg Putra dan M Raditya Azhari adalah atlet asal Tanah Bumbu itu kategori Karate Kumite Kelas -55 Kg Putra.

Mereka di bawah komando Ketua Umum Ferderasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau Paman Birin menoreh prestasi yang gemilang di kancah internasional.

Karena telah berkontribusi, maka kontingen mahasiswa Indonesia mencetak sejarah baru dengan menjadi juara umum di ajang AUG ke-21. Dari tim Merah Putih berhasil mengumpulkan jumlah medali emas terbanyak sepanjang sejarah AUG, yaitu 10 emas, 5 perak dan 5 perunggu.

“Sampai hari terakhir pertandingan, Kalimatan Selatan telah menyumbang medali buat Indonesia sebanyak 1 Perak dan 1 Perunggu. Hal ini menghantarkan tim Indonesia jadi juara umum untuk cabang olahraga (cabor) karate,” ucap Kasi Binpres Forki Kalsel, Anton Arisandi.

“Terima kasih kepada Ketua Umum Forki Kalsel Paman Birin telah membawa sejarah karate Kalimantan Selatan hadir buat Indonesia. Semoga capaian ini bisa menjadi tolak ukur atlet Banua tercinta,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Anton menyampaikan, tak lupa juga buat tim Pelatda Forki Kalsel dengan hadirnya pelatih nasional membawa aura positif buat atlet, pelatih dan official karate Kalimantan Selatan.

Pelatih pendamping tim atlet Forki Kalsel, Ahmad Riza Juniar menyebutkan dua atlet karateka ini akan disiapkan lagi dalam ajang PON 2024 mendatang, sesuai targetnya ke depan agar lebih keras lagi latihannya.

“PR kita ke depan adalah ajang PON 2024 ini, mereka akan ikut jadi peserta nantinya. Anggap saja pertandingan AUG ini sebagai uji coba mereka,” jelasnya.

Dari hasil kemarin, Rizal ingin bersiasat dalam menyiapkan strategi baru untuk melawan atlet daerah lainnya. Kelas-kelas yang telah ditemui atlet Pelatda Forki Kalsel akan dipelajari lagi di ajang selanjutnya.

Menurut Riza, capaian ini aja sudah sungguh luar biasa hingga atlet karateka asal Kalsel mampu bersaing dengan ratusan peserta antar negara. Tentu saja, keberhasilan yang maksimal dicapai saat ini merupakan berkat menjaga mental dan kebugaran tubuh para atlet selama ini.

“Akhirnya, perjuangan itu dapat hasilnya. Afif kan pertama kali setelah masuk seri A kemarin, dan ini menjadi sejarah baru dari ajang sebelumnya. Kala itu kita sempat ketar-ketir, Afif cukup sulit menghadapi lawan atlet Thailand,” ujarnya.

Sementara, Muhammad Afif Lubis, atlet yang meraih medali perak itu menyampaikan bahwa usahanya bersama tim cukup maksimal, sehingga pihaknya telah mencapai di titik prestasi saat ini.

Ke depan, Afif mengaku akan meningkatkan lagi latihannya. Hal itu juga dalam menyiapkan diri untuk menghadapi ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendatang.

“Lawan tanding kemarin cukup bagus dan seimbang saja, namun belum rezeki lagi meraih medali emas. Ke depan, tentu meningkatkan lagi latihannya tentang materi kecepatan dan kekuatan,” terang Afif.

Dan terpenting lagi, menurut Afif, melatih teknik pukulan atau timing (waktu) dalam pengaturan tempo menyerang di atas pertandingan.

Dalam kesempatan itu, Afif berterima kasih kepada tim Pelatda Forki Kalsel dari pelatih dan officer karateka yang berjuang selama membina dan melatih dirinya. Tentu juga keberhasilan ini atas dorongan Ketua Umum FORKI Provinsi Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin, tak henti memberikan dukungannya.

“Terima kasih kepada semua, mentor dan lainnya, telah mendukung terlebih kepada Gubernur Kalsel sekaligus Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor atas dukungan dan semangatnya kepada karateka Banua,” ungkap Afif.

Adapun, atlet karateka bernama M Raditya Azhari bersyukur atas kepercayaannya dapat bertanding di ajang internasional tersebut. Dia mengaku pertama kali mengikuti ajang sebesar ini.

“Lawan yang sulit itu ketika ketemu atlet Malaysia. Lumayan sengit juga walau kalah, namun main kedua saya menang melawan Myanmar. Kemudian, memperebutkan juara tiga untuk meriah medali perunggu itu melawan atlet sesama Indonesia,” cerita Radit.

Radit berharap, momentum seperti ini akan memicu para atlet karateka asal Banua lainnya. “Bagi saya, setiap atlet memiliki kesempatan untuk bersaing dengan atlet luar sana sehingga mental kemenangan harus dipupuk sejak dini,” tutupnya.