Kebakaran di Desa Jumba, Seorang Nenek Terpanggang
Amuntai — Selain menghanguskan delapan rumah, musibah kebakaran yang terjadi di Jalan Veteran RT 03 Desa Jumba Kecamatan Amuntai Selatan, Selasa (15/10) sekitar pukul 17.00 Wita, juga memakan korban jiwa. Korban diketahui seorang lansia nenek bernama Hj Kurnia binti Masri.
Korban yang sudah berusia 70 tahun itu terjebak dalam kobaran api. Pasalnya, si jago merah langsung membesar dan ditambah tiupan angin yang cukup kencang.
Menurut keterangan saksi mata disana, pada saat api sudah melahap bangunan rumahnya korban tidak dapat berbuat apa-apa, karena disamping sudah uzur korban bergerakpun mengalami kesulitan karena sudah renta.
“Andai saja waktu itu ada orang lain didalam rumah korban tentu bisa diselamatkan, tetapi karena anak cucunya tidak berada ditempat korban hanya tinggal sendiri jadi tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar warga disana kepada Metro7.
Mayat korban ditemukan disela-sela reruntuhan dan puing-puing bangunan rumahnya dalam kondisi mengenaskan. Mayat korban langsung dibawa ke Rumah Sakit untuk di vesum.
Dalam musibah kebakaran itu sebanyak 6 kepala keluarga dengan 24 jiwa terpaksa mengungsi di rumah tetangga serta keluarga terdekat untuk hunian sementara.
Berdasarkan keterangan Kepala Desa Jumba, Saprillah, mengatakan bahwa api langsung membesar anggota BPK sangat kesulitan memadamkannya karena di sekitar TKP tidak ada air. “Kejadian tersebut sangat cepat dan api langsung membesar, para BPK juga kesulitan sekali untuk memadamkan karena kesulitan air,” katanya.
berdasarkan data rincian korban kebakaran ini adalah Yurniansyah, Kurnia, Samsudi, Mulyono, Robyanur dan Marto. Rumah mereka ludes dilalap si jago merah. Sementara yang rumahnya terbakar sekitar 40 persen adalah Arun dan Masyam.
“Lebih lanjut, untuk kejadian ini biarlah pihak kepolisian yang menangani,” kata Saprillah. (Metro7/Awir)
Korban yang sudah berusia 70 tahun itu terjebak dalam kobaran api. Pasalnya, si jago merah langsung membesar dan ditambah tiupan angin yang cukup kencang.
Menurut keterangan saksi mata disana, pada saat api sudah melahap bangunan rumahnya korban tidak dapat berbuat apa-apa, karena disamping sudah uzur korban bergerakpun mengalami kesulitan karena sudah renta.
“Andai saja waktu itu ada orang lain didalam rumah korban tentu bisa diselamatkan, tetapi karena anak cucunya tidak berada ditempat korban hanya tinggal sendiri jadi tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar warga disana kepada Metro7.
Mayat korban ditemukan disela-sela reruntuhan dan puing-puing bangunan rumahnya dalam kondisi mengenaskan. Mayat korban langsung dibawa ke Rumah Sakit untuk di vesum.
Dalam musibah kebakaran itu sebanyak 6 kepala keluarga dengan 24 jiwa terpaksa mengungsi di rumah tetangga serta keluarga terdekat untuk hunian sementara.
Berdasarkan keterangan Kepala Desa Jumba, Saprillah, mengatakan bahwa api langsung membesar anggota BPK sangat kesulitan memadamkannya karena di sekitar TKP tidak ada air. “Kejadian tersebut sangat cepat dan api langsung membesar, para BPK juga kesulitan sekali untuk memadamkan karena kesulitan air,” katanya.
berdasarkan data rincian korban kebakaran ini adalah Yurniansyah, Kurnia, Samsudi, Mulyono, Robyanur dan Marto. Rumah mereka ludes dilalap si jago merah. Sementara yang rumahnya terbakar sekitar 40 persen adalah Arun dan Masyam.
“Lebih lanjut, untuk kejadian ini biarlah pihak kepolisian yang menangani,” kata Saprillah. (Metro7/Awir)
Tinggalkan Balasan