Paringin — Akhir-akhir ini bangsa Indonesia mengalami patologi (penyakit) soaial yang kronis. Sebagian masyarakatnya tercerabut dari peradaban ketimuran yang terkenal dengan wataknya yang santun, toleran, bermoral dan beragama.
Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Kerukunan Mahasiswa Balangan, Zainal Abidin. pada seminar pendidikan yang dilaksanakan di Gedung Sanggam Kecamatan Paringin, baru-baru tadi.
Menurut Zainal Abidin, penyakit sosial itu bisa dilihat dari maraknya tindak kekerasan, korupsi, manipulasi, konflik, tingginya kenakalan dan kurangnya sikap sopan santun pada remaja, berbohong, menyontek dan aktifitas negatif lainnya sudah mulai menjadi hal yang biasa di masyarakat. Termasuk pula dalam lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia.
Adapun permasalahan penyelenggara pendidikan terkait dengan karakter yang secara emperik dapat kita lihat dan baca di berbagai media. Diantaranya meliputi kekerasan dalam dunia pendidikan oleh pendidik terhadap siswa dan oleh sesama siswa. Bahkan oleh dosen terhadap mahasiswa dan antar mahasiswa.
Selain itu adanya penyalahgunaan obat terlarang, beredarnya adegan porno, korupsi oleh pejabat pendidikan hingga korupsi dana bos di tingkat sekolah, serta tawuran antar pelajar dan antar mahasiswa.
“Sekarang bila kita berbicara tentang pendidikan, image kita akan segera tertuju kepada guru, kendati sebenarnya suksesnya suatu pendidikan tidak hanya tertumpu kepada guru, tetapi juga kepada faktor-faktor lain. Yaitu tujuan yang jelas dari pendidikan itu sendiri, dengan adanya murid yang benar-benar belajar, dukungan yang cukup dari orang tua dan sarana prasarana untuk proses belajar yang memadai,” katanya. (Metro7/Sri)