Kesiapsiagaan Dinas Sosial Tangani Karhutla dan Krisis Air Bersih
BANJARMASIN, metro7.co.id – Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk menangani persoalan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinsos Kalsel, H Achmadi mengatakan, langkah pertama dilakukan telah Membentuk Tim Kebakaran Hutan dan Lahan.
“Saat ini kawan-kawan terus bekerja untuk memadamkan dan bahu membahu dengan kawan-kawan BPBD Provinsi, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan yang lainnya,” ujar Achmadi.
Demikian juga TNI/Polri turut bersama-sama melakukan pemadaman, termasuk juga dari Manggala Agni, Kawan-kawan Pemadam yang ada di Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Banjar bahu membahu memadamkan api yang cukup besar, cukup luas, yang akhir-akhir ini terus meluas kebakaran hutan dan lahannya.
“Namun kita berupaya terus untuk melaksanakan pemadaman itu,” Achmadi menambahkan.
Di samping itu juga kata Achmadi, Dinas Sosial Kalsel memberikan bantuan sarana air bersih dan air minum siap saji untuk daerah-daerah yang memang rawan bencana kekeringan, terutama di Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru.
“Saat ini terus menerus kita lakukan seperti di Kecamatan Cempaka, Kecamatan Palam. Alhamdulilah sedikit bisa meringankan beban daripada masyarakat yang terdampak kekeringan,” bebernya.
Disebutkannya, sarana air bersih ini merupakan kebutuhan pokok yang diperintahkan oleh Gubernur Sahbirin Noor agar semua bergerak untuk mengatasinya.
“Utamanya Dinas Sosial Kalsel sudah melakukan langkah-langkah strategis, melakukan pemberian bantuan tidak saja Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, tapi juga daerah-daerah lain yang membutuhkannya, seperti pesisir pantai dan sungai yang saat ini air laut juga masuk ke pesisir Banjarmasin utamanya di Sungai Barito dan Sungai Martapura,” jelasnya.
“Kita terus melakukan pemantauan dan segera turun bilamana dibutuhkan masyarakat,” tegas Achmadi.
Ia juga meimbau juga kepada masyarakat yang ke luar rumah untuk menggunakan masker, karena pada pagi hari polusinya cukup tinggi dengan kabut asap yang melingkupi di beberapa daerah seperti Banjarbaru dan Kabupaten Banjar dan termasuk juga Kabupaten lain.
“Mengimbau juga jangan sampai membakar sampah, membakar lahan atau ladang yang telah usai panen lalu sisa lahan itu dibakar. Jangan sampai punya pemikiran seperti itu. Ini sangat membahayakan,” harap Achmadi.
“Karena cuaca buruk itu membuat banyak ISPA dan banyak masuk rumah sakit di sehingga kesadaran yang tinggi dari masyarakat sangat diharapkan untuk mengurangi polusi ataupun bisa menghilangkannya,” tutupnya.