Ketua Tanfidziyah PWNU Kalsel, H M Tambrin: Wujud Kecintaan Umat Islam Terhadap Nabi Muhammad SAW
BANJARMASIN, metro7.co.id – Memasuki hari ke-8, digelaran Gema Maulid 40 malam 1446 H yang diinisiasi oleh Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin kembali digelar, di Gedung Mahligai Pancasila, Rabu (11/9) malam.
Seperti malam sebelumnya, antusiasme jamaah tak pernah surut mulai dari ASN lingkup Pemprov Kalsel, para santri, hingga masyarakat umum, khususnya warga Desa Mandi Angin Kabupaten Banjar, tampak larut dalam lantunan syair-syair maulid dari Grup Maulid Raudatusyarif Banjarmasin, dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Pimpinan Majelis Dzikir Ihya Ulumuddin di Gambut Kabupaten Banjar, Habib Ali bin Abdullah Alaydrus.
Tak hanya itu, lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang dibacakan dengan penuh penghayatan oleh Qoriah Gusti Fajrina semakin menambah suasana khidmat dan mendalam.
Dalam sambutannya, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor melalui Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Prov Kalsel, Gusti Rahmat menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran seluruh hadirin jamaah dalam acara tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu sekalian. Semoga dengan peringatan Maulid ini, kita semakin mencintai Rasulullah dan mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat,” tutur Gubernur.
Lebih lanjut, Gubernur Sahbirin berharap acara ini dapat memberikan keberkahan bagi seluruh masyarakat Kalimantan Selatan.
“Dengan memperingati Maulid Nabi, kita berharap mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah SWT,” imbuhnya.
Sementara itu, dalam tausiahnya Ketua Tanfidziyah PWNU Kalsel, H M Tambrin menekankan pentingnya acara ini sebagai wujud kecintaan umat Islam terhadap Nabi Muhammad SAW serta berharap agar kegiatan ini membawa limpahan rahmat dari Allah SWT bagi seluruh umat yang ikut serta.
“Kegiatan Gema Maulid 40 Malam ini adalah keistimewaan yang hanya ada di Kalsel, dan semoga dengan pelaksanaan kegiatan ini kita semua mendapat limpahan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT,” ujarnya di hadapan para jamaah yang hadir.
Lebih lanjut, Tambrin menjelaskan tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang lahir di Kota Makkah pada tanggal 12 Rabiulawal tahun 571 Masehi.
Tahun tersebut dikenal sebagai Tahun Gajah, merujuk pada peristiwa serangan pasukan bergajah yang dipimpin oleh Raja Abrahah yang ingin menghancurkan Ka’bah, namun digagalkan oleh kekuasaan Allah SWT.
“Rasulullah SAW lahir di tahun yang penuh dengan keajaiban, yaitu Tahun Gajah. Ini adalah momen penting yang menjadi awal dari sejarah besar penyebaran agama Islam di dunia,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Tambrin mengingatkan keutamaan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
“Orang yang bershalawat sekali, maka diampuni dosanya 10 kali, mendapatkan keberkahan 10 kali, serta keberuntungan di dunia dan akhirat. Mari kita perbanyak shalawat kepada Nabi kita,” ajaknya.
Selain itu, Tambrin juga menegaskan kembali misi utama Nabi Muhammad SAW, yaitu menyempurnakan akhlak manusia.
“Beliau datang untuk membawa manusia kepada jalan yang benar dan mengajarkan akhlak yang mulia. Sebagai umatnya, sudah sepatutnya kita meneladani akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya.
Sebagai penutup, rangkaian acara gema Maulid 40 malam ini diakhiri dengan pembacaan tahlil yang dipimpin langsung oleh Ketua Tanfidziyah PWNU Kalsel, H M Tambrin.
Malam ke delapan dari rangkaian Gema Maulid 40 Malam 1446 H tersebut turut dihadiri oleh sejumlah Kepala SKPD lingkup Kalsel, para habaib, para ulama, tokoh masyarakat serta tamu undangan lainnya.