TANJUNG – Masyarakat keluhkan buruknya harga karet di Tabalong sasaranya tentu saja pabrik karet Bumi Jaya . Perusahaan karet terbesar di Tabalong ini dituduh warga sebagai biang buruknya harga karet rakyat selain memang harga karet dunia sedang dalam masa yang kurang baik.
Keluhan masyarakat ditanggapi serius oleh anggota komisi III dengan melakukan sidak ke Bumi Jaya, sidak kali ini di fokuskan pada dua hal sistem penimbangan dan dampak limbah yang dirasakan masyarakat.
Untuk sistem penimbangan  sendiri anggota komisi III mempertanyakan mengapa penimbangan manual hanya dilakukan satu pihak saja padahal halalnya jual beli ketika penimbangan dilakukan  kedua belah pihak dan komisi III minta supaya penimbangan disaksikan kedua belah pihak.
Karna menurut Beberapa orang yang menjual ke Banjarmasin lebih sedikit susutnya di banding Bumi Jaya yang susutnya lebih parah, akibatnya pembeli akan menekan harga di masyarakat dan mau tidak mau akibatnya masyarakat yang menderita.
Sebelum sidak anggota DPRD Jurni jauh jauh hari sudah malakukan pemenyamaran kelokasi penimbangan manual dengan menyamar sebagai penjual karet denqan ikut masuk pura – pura sebagai pedagang yang ingin menjual karet.
Saat di timbangan digital Jurni menganggap masih aman namun saat di timbangan manual saat mau melihat catatan  Jurni diusir dan diminta untuk tidak melihat hasil timbang manual.
Dari hal tersebut anggota DPRD itu curiga ada udang di balik batu hingga perlu ada perbaikan.
Saat sidak kamis (17/12) komisi III yang juga didampingi stap dinas Bapedalda dan Perindakop memberikan ultimatum keras pada Bumi Jaya, dan apabila sampai Januari 2015  tidak ada perbaikan sistem terutama sistem penimbangan maka komisi III akan bertindak keras atas perusahaan karet krem raber tersebut, bahkan komisi III mendesak Pemerintah Daerah untuk segera membuat kremraber mini untuk melayani pembelian karet warga Tabalong.
Sumiati anggota komisi III menambahkan bahwa selain perbaikan sistem pelayanan timbangan juga berharap ada perbaikan pengelolaan lingkungan. Isuue pencemaran lingkungan oleh Bumi Jaya sudah  dikeluhkan msyarakat, ekosistem tidak seimbang , bau karet Bumi Jaya juga sampai ke kantor DPRD. Perusahaan harus  menata ulang pengelolaan dampak lingkungan agar tidak menghasilkan penyakit bagi masyarakat terutama (ISPA) dan Bapedalda juga harus melakukan evaluasi terkait izin amdal Bumi Jaya.
Menanggapi dampak lingkungan itu Kepala Pabrik Bumi Jaya Pontas N Silitonga pihaknya telah melakukan tes baku mutu air setiap bulan dengan salah satu badan terakriditas di Banjarmasin.
Dikatakannya Bumi Jaya siap bertanggung jawab terkait limbah asal memang terbukti bahwa itu limbah Bumi Jaya.
Untuk timbangan digital, pembayaran dilakukan dengan timbangan manual, dan bukti terima juga di tanda tangani para penjual.
Sistem jual beli di Bumi Jaya tidak ada ikatan permanen. Jadi kalau para penjual tidak puas silahkan menjual ke pabrik lain
“Berkiatan harga karet di Tabalong buruk itu dikarnakan sistem pengolahan penyimpanan karet Tabalong belum memenuhi standar pabrik kami” katanya. (Metro7/Rz)