BANJARMASIN, metro7.co.id – Fakta baru terungkap terkait 49 orang di Kalimantan Selatan yang mabuk hingga perlu dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, Banjarmasin.

Penyebab puluhan orang mabuk itu rupanya bukan karena konsumsi kecubung, melainkan akibat pil tanpa merek.

Keterangan itu diungkapkan oleh psikiater konsultan adiksi RSJ Sambang Lihum, Banjarmasin, Dr Fidaus Yamani.

Dia menjelaskan, awalnya para pasien itu diduga mabuk kecubung, tapi setelah mereka sadar baru terungkap yang sebenarnya.

“Pada awalnya diduga kecubung karena efeknya mirip seperti mengonsumsi buah kecubung. Setelah wawancara, mereka mengaku minum pil putih tanpa merek,” kata dokter Firdaus dalam konferensi pers virtual bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jumat (19/7).

Belum diketahui asal dari pil putih tersebut. Hanya saja dokter Firdaus menjelaskan bahwa efek samping pil tersebut memang mirip dengan dampak yang dihasilkan bila mengonsumsi buah kecubung.

Saat ini, pil putih itu masih diteliti oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). “Kalau efeknya mirip buah kecubung kemungkinan mengandung ekstrak kecubung, tapi masih diteliti BNN dan polisi,” jelas dokter Firdaus.

Dia menambahkan, pil tersebut merupakan jenis carnophen yang kandungannya mirip seperti efek kecubung. Carnophen tersebut berisi parasetamol, carisoprodol, dan kafein.

Kandungan carisoprodol itu lah yang memberi efek tenang hingga menimbulkan halusinasi.

Dokter Firdaus memastikan kekinian para pasien sudah dalam kondisi baik. Pasien yang jalani rawat inap di RSJ juga hanya sekitar dua orang.

Walau demikian, dokter Firdaus mengingatkan agar masyarakat menghindari konsumsi kecubung. Karena efeknya bisa sangat berbahaya.

“Meskipun ini belum dimasukkan pemerintah sebagai narkotika, karena efeknya ini, apalagi bisa menyebabkan kematian, ini harus dijauhi,” pesannya.