BANJARMASIN, metro7.co.id – Keinginan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, yang berharap penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam sepekan ini nampaknya urung terealisasi.

Pasalnya, sejak tanggal 10 hingga 16 Juli 2021, dua dari tiga indikator level PPKM di Banjarmasin masih berada di level IV.

Yakni terkonfirmasi positif mingguan selama sepekan terakhir (9 s/d 15 Juli 2021) sebanyak 704 kasus, dengan rata-rata 100,6 per 100 ribu penduduk.
Lalu, kasus perawatan mingguan selama rentang waktu di atas sebanyak 355 kasus rata-rata 50,73 per 100 ribu penduduk.
Sementara Bed Occupancy Rate (BOR) Covid-19 mingguan sebesar 44,14 persen. Dalam artian, tempat tidur Covid-19 tersedia dari 9 RS, terisi 355 bed.
“Dua indikator masih berada di level IV. Cuma BOR saja yang berada di level II. Sehingga posisi Banjarmasin lanjut ke PPKM level IV sampai 23 Agustus mendatang,” ucap Machli Riyadi, Juru Bicara Satgas Covid-19 Banjarmasin, saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon, Senin (16/8/2021) sore.
Dari hasil evaluasi itu juga terangkum empat poin rekomendasi, guna menangani penyebaran covid-19 selama PPKM level 4.
Di antaranya membatasi mobilitas dengan pengetatan pada pintu masuk darat dan laut, penguatan penegakan disiplin protokol kesehatan di lapangan, pasar dan pasum lainnya.
Kemudian meningkatkan pengawasan dan advokasi pada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri, serta Meningkatkan Tes, Lacak, Isolasi (TLI) dan percepatan vaksinasi.
“Seandainya kasus mingguan di bawah 100 dan kasus harian di bawah 30, maka bisa saja status PPKM menjadi level 3, karena BOR di Banjarmasin angkanya masuk PPKM level 2,” jelasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menjelaskan, keputusan melaksanakan PPKM Level IV hanya satu pekan ini dikarenakan pihaknya merasa optimis bisa menurunkan level PPKM menjadi level III.
“Meski Inmendagri memutuskan PPKM Level IV untuk luar Jawa-Bali itu dua pekan yakni sampai 23 Agustus. Tapi dari hasil evaluasi kemarin (09 Agustus 2021) Banjarmasin ini sudah menunjukkan banyak perubahan hasil yang signifikan,” ungkapnya.
Ia mengklaim, dari usahanya tersebut pihaknya bisa menurunkan angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Dari yang awalnya 200 kasus, kini hanya menjadi 78 kasus perharinya.
“Walaupun Inmen yang turun sampai tanggal 23 Agustus, tapi kita coba memaksimalkan 3T dan penegakkan Prokes Sampai tanggal 16 nanti, saya yakin 1500 lebih kasus dalam seminggu ini bisa kita tekan untuk bisa diturunkan paling tidak ke level III,” pungkasnya.