Baznas Kalsel Luncurkan Aplikasi Program Bakti Banua
BANJARMASIN, metro7.co.id – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kalimantan Selatan (Kalsel) meluncurkan program Bakti Banua, sebagai bentuk kepedulian di tengah pandemi COVID-19.
Peluncuran program dilakukan oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kalimantan Selatan (Kalsel), Adi Santoso mewakili Gubernur Kalsel.
Ketua BAZNAS Kalsel, Irhamsyah mengatakan Program Bakti Banua dibentuk dengan tujuan untuk mendukung program pemerintah terkait penanggulangan pandemi COVID-19.
“Selama tiga bulan ke depan, Oktober, November, dan Desember kami memprogram Bakti Banua terdiri dari jaga usaha berupa bantuan bagi seratus orang pelaku UMKM, jaga tuan guru berupa tiga ratus bantuan paket imun dan pemeriksaan kesehatan dasar, kemudian ada jaga yatim berupa bantuan pendidikan kepada 150 anak, jaga Lansia berupa pendamping kepada 100 orang Lansia” kata Irhamsyah, Banjarmasin (29/9/2021).
Tidak hanya itu, lanjut Irhamsyah, Program Bakti Banua juga menyediakan 10 ribu paket logistik keluarga, paket hidangan isoman untuk 1.200 keluarga, paket kudapan 150 tenaga kesehatan di tiga rumah sakit, dan bantuan tunai terdampak PHK, dengan total alokasi sebesar Rp3.000.086.000.175,00.
“Sementara untuk target penerima manfaat program Bakti Banua ini sebanyak 17.950 jiwa. Ini juga merupakan bentuk ikhtiar kami untuk mencegah penyebaran COVID-19 di antaranya merawat dan menangani korban COVID-19, memperkecil angka kematian, membatasi penularan penyakit agar wabah tidak meluas, serta membantu umat Islam yang terdampak COVID-19,” tutur Irhamsyah.
Sementara itu, Adi Santoso, mengapresiasi program Bakti Banua inisiasi BAZNAS Kalsel, yang menyasar berbagai segmen mulai dari UMKM sampai tuan guru dan tenaga kesehatan.
“Semoga Program Bakti Banua ini dapat bermanfaat dan membantu masyarakat, juga Pemerintah Daerah dalam upaya menanggulangi dampak COVID-19. Dan juga menjadi amal jariyah bagi mereka yang telah berkontribusi mensukseskan program ini,” kata Adi.
Ditambahkan Adi, program tersebut merupakan contoh bentuk kolaborasi dan gotong royong yang patut diapresiasi dan dicontoh oleh seluruh lapisan masyarakat yang mampu secara ekonomi. Karena, penanggulangan pandemi COVID-19 tidak bisa hanya dilakukan pemerintah, melainkan merupakan tanggung jawab bersama.
“Penanggulangan pandemi adalah tanggung jawab kita bersama, Pemerintah dengan regulasinya, para alim ulama dengan nasihat dan edukasi kepada masyarakat, para pengusaha dengan dukungannya, serta masyarakat dengan kesadaran disiplin menerapkan protokol kesehatan,” tukas Adi.