BANJARMASIN, metro7 co.id – Kejadian bencana alam Puting Beliung yang terjadi di Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Barito Kuala.

Jajaran Dinas Sosial Kalsel diperintahkan kepada Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kalsel untuk melakukan asesmen, kemudian mendata kebutuhan para penyintas bencana tersebut, yang merupakan bagian dari Bencana Hidtometeorologi di Kalsel.

Achmadi, Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dinas Sosial Kalsel mengatakan, cukup parah dan cukup banyak, yang terjadi beberapa kali. Namun bersyukur tidak ada korban jiwa dari dampak bencana itu.

“Kami menggerakkan Pasukan Kami ke lapangan untuk menyisir lokasi-lokasi mana saja yang terdampak bencana Putting Beliung,” ungkap Achmadi yang juga Koordinator Tagana Kalsel, Rabu (2/3).

Disebutkan, ada 8 Desa di Kabupaten Banjar yang terdampak, utamanya di Kecamatan Sungai Tabuk. Di Kabupaten Barito Kuala ada satu desa. Di Kota Banjarbaru ada satu Kecamatan, di Desa Guntung Payung.

Total dari pendataan, rusak ringan 114, rusak sedang 43, dan rusak berat ada 33, dan paling banyak di Kecamatan Sungai Tabuk, yang saat asesmen dan mendata kebutuhan korban, rata-rata adalah atap rumah yang hancur, sebagian besar terbang  ke tempat lain, namun masih bisa diperbaiki.

“Kemaren kami melihat juga adanya gotong royong yang dilakukan masyarakat dengan melakukan perbaikan-perbaikan. Yang mana rumah tetangganya yang terdampak bencana putting beliung itu bisa diperbaiki,” jelasnya.

Tapi katanya, yang tidak bisa diperbaiki, berdasarkan koordinasi dengan Pemkab Banjar, akan dilakukan kegiatan bakti sosial TNI.

Sedangkan bantuan-bantuan yang diberikan, dilakukan oleh Pemkab Banjar. Sedangkan pihaknya hanya melakukan pendampingan, dan bilaman ini masih dibutuhkan, akan tetap memberikan bantuan.

Sehingga dalam pendataan itu, menanyakan kebutuhan apa saja yang masih diperlukan masyarakat para penyintas bencana putting beliung tersebut.

Achmadi menyebutkan, pihaknya sudah mengkomunikasikan dengan Dinas Sosial Kabupaten Banjar, untuk meminta bantuan ke Kementrian Sosial agar memberikan bantuan bahan bangunan rumah. Harus segera dilakukan asesmennya dan diusulkan ke Pemerintah Pusat melalui Kementrian Sosial.

“Kemaren kami juga dapat informasi bahwa pihak TNI akan melakukan perbaikan secara bakti sosial yang segera dilakukan, yang kemungkinan dimulai pada hari ini,” bebernya.

Menyikapi hujan yang terus menerus sejak kemaren, pagi Rabu (2/3/) jajarannya kata Achmadi, menerima informasi terjadi banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan pihaknya terus memantau perkembangannya, dengan harapan tidak mengkhawatirkan dan tidak terjadi seperti awal tahun 2021, dan diharapkan Kabupaten yang lain tidak ada.

Tagana terus disiagakan dan kemaren menurut Achmadi, sekitar 15 orang dikirim untuk melakukan asesmen bencana putting beliung. Selain itu, pihaknya kata Achmadi, terus memantau cuaca yang cukup ekstrim dan hujan yang deras dengan durasi lama, yang mengkahawatirkan terjadinya banjir susulan di kantong-kantong bencana seperti HST, HSS, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Tabalong, yang perlu diwaspadai, apalagi perkiraan bencana Hidrometeorologi terjadi hingga April 2022. Namun diharapkan tidak separah seperti di awal 2021 lalu.

Gubernur memberikan atensi yang sangat tinggi terhadap musibah yang terjadi dan kepada warga diingatkan untuk selalu siaga, waspada dan jangan panik.

“Tetap bersabar. Kemudian jangan berteduh di bawah pohon ketika hujan maupun terjadinya petir. Agar dapat mengurangi resiko bencana yang berdampak pada masyarakat. Pemerintah akan selalu hadir dalam kegiatan kebencaan,” tutupnya.