BANJARMASIN, Metro7.co.id Indonesia Marketing Association (IMA), Kadin, REI dan OJK berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menggelar vaksinasi covid-19, Kamis (18/11).

Presiden IMA Chapter Banjarmasin Banjarbaru Sutjipto mengatakan, kegiatan vaksinasi yang kedua digelar serempak di 10 Puskesmas di 5 Kecamatan di Banjarmasin.

“Tadi untuk acara seremonialnya diadakan di Masjid Al-Muhajirin Kuin Kacil di daerah Mantuil. Alhamdulillah tadi dialokasikan untuk 200 warga dan di sana ternyata masih banyak warga yang belum bervaksin dan bahkan bertanya ini setelah ini vaksin keduanya ke mana?” ungkap Sutjipto.

Menurut Sutjipto, sengaja diambil yang pinggiran kota karena orang-orang kampung “belum tentu peduli” perlu vaksin atau tidak. Apalagi harus menuju ke lokasi tertentu.

Sehingga, kata Sutjipto, pihaknya memakai manajemen strategi jemput bola, mendatangi ke sana menggunakan perahu bermesin (klotok) berjalan satu jam menuju lokasi. Masyarakat sudah menunggu dan antusias. Juga ada support dari Wing’s Food dan donasi salah satu Pengurus IMA atau Pengurus Kadin juga, diberikan bingkisan kepada warga. Itulah cara pendekatan yang dilakukan pihaknya.

“Di samping Kita memberikan vaksin kepada warga, Kami juga peduli kebutuhan warga. Alhamdulillah diterima masyarakat setempat, termasuk Pengurus Mesjid, Pengurus Lingkungan dan Lurah yang ada,” Sutjipto menambahkan.

Acara tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi.

Sutjipto menyatakan, pihaknya memiliki 750 dosis vaksin dan 200 diantaranya di Kuin Kacil Mantuil, sisanya dibagi ke 9 Puskesmas yang sudah dialokasikan dan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin yang membaginya, dan sudah dijalankan pihaknya.

Ditindaklanjutinya oleh IMA dengan menggelar vaksinasi tersebut, karena kata Sutjipto masih ada jatah dari OJK. Namun selanjutnya tidak bisa berjanji, kalau tidak diserahkan ke IMA atau Kadin.

“Yang pasti IMA sudah menjalankan dua kali vaksinasi. Karena vaksinnya sama, kalau bicara harus vaksin yang kedua, ini malah tidak banyak yang terpakai. Jadi kami bebaskan. Yang belum vaksin, juga bisa vaksin, meskipun kami mengadakan yang kedua,” Sutjipto menegaskan.

Sehingga kegiatan ini masih campuran. Yang datang untuk vaksin pertama maupun yang kedua, tetap dipersilakan dan dilayani. Hal ini membantu bagi masyarakat yang belum bervaksin.

Dalam kegiatan vaksinasi di Kuin Kacil Mantuil, Pihak IMA menemukan ada Puskesmas Pembantu yang belum difungsikan secara maksimal. Ada juga tempat milik Dinas Kesehatan yang berada depan Mesjid masih belum difungsikan.
“Entah itu Puskesmas Pembantu atau apa. Karena belum ada namanya. Menurut Warga itu (tempat tersebut) milik Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. Jadi harapan warga, tempat itu difungsikan secara maksimal,” kata Sutjipto.

Ada masukan juga dari salah satu pihak Kelurahan Mantuil, agar tempat tersebut diserahkan ke Tenaga Kontrak, gunakan Tenaga Kontrak. Dibuka setiap hari. Ini dirasakan lebih bagus, karena warga memerlukan sarana kesehatan.itu. Sehingga ada Rumah Sakit, ada Puskesmas dan ada Puskesmas Pembantu. Sebaiknya semuanya, kata Sutjipto, berjalan. Karena Puskesmas Pembantu lebih dekat dengan masyarakat.

“Jadi masyarakat mau berobat, mau apa, tidak semuanya berkumpul ke Rumah Sakit, karena sudah Ada pos-posnya. Masalah manajemennya bagaimana, itu semua berpulang ke Pihak Yang Berwenang, dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota dan Ibnu Sina, Walikota Banjarmasin.

Semua ini, menurut Sutjipto, sudah dia sampaikan dan memberikan masukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi.