BANJARMASIN, metro7.co.id – Dengan jumlah penduduk 97 persen beragama Islam. Potensi zakat, infaq, dan sedekah di Provinsi Kalimantan Selatan dapat dimaksimalkan memberikan alternatif solusi bagi pengentasan kemiskinan, dan perwujudan kesejahteraan masyarakat.

Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau Paman menyampaikan dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar pada pembukaan Rapat Koordinasi Daerah Zakat se- Kalimantan Selatan tahun 2023 di Hotel Rattan Inn – Banjarmasin, Rabu (11/10).

Dalam sambutannya, Paman Birin mengatakan, Baznas Provinsi Kalimantan Selatan sebagai sebuah organisasi, dapat meningkatkan penerimaan zakat, serta dapat meningkatkan kualitas pengelolaan zakat bagi masyarakat mustahik di banua kita, Kalsel Babussalam.

“Potensi yang luar biasa dimiliki oleh Kalimantan Selatan tersebut harus dapat dimaksimalkan, agar dapat bersama-sama, mengentaskan kemiskinan, terlebih kemiskinan ekstrem di banua kita,” katanya.

Paman Birin menuturkan, sebagai sebuah lembaga negara, baznas juga tidak bisa lepas dari administrasi maupun regulasi, begitu juga dengan lembaga zakat resmi lainnya, yang menghimpun zakat umat, harus dapat dipertanggungjawabkan, baik secara syar’i maupun secara administrasi.

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan dan menjadi tanggungjawab kita bersama, menurutnya yaitu potensi zakat yang besar ini, jangan sampai dimanfaatkan dan disalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Kita harus terus memberikan edukasi kepada masyarakat, terkait kesadaran masyarakat dalam menunaikan kewajiban zakat, penyalurannya harus hati-hati dan lebih baik melalui lembaga negara maupun lembaga resmi yang diberi izin oleh negara,” ungkap Paman Birin.

Paman Birin berharap, melalui kesempatan ini, keberadaan baznas mampu memainkan perannya dalam pengelolaan zakat yang lebih profesional dan sebagai mitra pemerintah, diharapkan memiliki strategi dan cara yang dapat terus meningkatkan penerimaan dan pengelolaan zakat.

“Sejarah pernah mencatat, kejayaan suatu negeri, kesejahteraan masyarakat dapat dicapai, dengan pengelolaan zakat yang sangat baik oleh negara. Kita sangat optimis, sistem zakat akan mampu memberikan alternatif solusi bagi pengentasan kemiskinan, dan perwujudan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Ketua Baznas Provinsi Kalsel, H Irhamsyah Safari mengatakan, Rakorda Baznas se-Kalsel ini sebagai tindak lanjut Rakornas Baznas se Indonesia yang dilaksanakan pada 20-23 september 2023 lalu di Jakarta, yang mengagendakan penguatan peran baznas dalam meningkatkan tata kelola dan integrasi pengelolaan zakat, infaq dan sadaqah dengan prinsip 3 A : Aman Syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI.

“Selain itu melalui rakorda ini juga dilakukan evaluasi pengelolaan zakat, infaq dan sadaqah 2023, dan penyusunan rencana kerja anggaran tahunan serta rencana kerja 2024. Masing-masing Baznas kabupate kota menetapkan target pengumpulan ZIS tahun 2024, setelah dikompilasi se-Kalsel sebesar 88 milyar lebih, dan Baznas Kalsel di target 33 Milyar lebih,” ucapnya.

Ia menyampaikan bahwa pengelolaan zakat di Kalsel menunjukkan kemajuan yang menggembirakan dan peningkatan dari tahun ke tahun, baik pengumpulan maupun pendayagunaan atau pendistribusian zakat.

“Ini tentu berkat perhatian umat islam dan fasilitasi yg diberikan Pemerintah Provinsi dan kabupaten kota se – Kalsel,” katanya.

Adapun Ketua Baznas RI, Prof Dr KH Noor Qcmad menuturkan, pemerintah dan baznas tidak bisa dipisahkan, karena saling bersinergi dan memberikan dorongan dalam menjalankan kegiatan ibadah.

“Alhamdulillah kita mengapresiasi Kalsel bahwa bapa Gubernur telah memberikan satu dorongan kepada Baznas Kalsel. Maka kita kemarin memberikan penghargaan kepada Gubernur Kalsel.
Terima kasih Pak Gubernur,” pungkasnya.