BANJARMASIN, metro7.co.id – Rendahnya angka capaian vaksinasi membuat Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menerapkan strategi vaksinasi jemput bola untuk para lansia.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, capaian vaksinasi lansia baru menyentuh angka 13,25 persen atau 7.385 orang untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua, baru menyentuh angka 10,64 persen atau 5.931 orang.

“Padahal, target kita untuk vaksinasi lansia itu mencapai 55.720 orang,” ucap Kepala Dinkes Kota Banjarmasin, Machli Riyadi.

Untuk meningkatkan capaian vaksinasi tersebut, Machli mengungkapkan pihaknya akan bergerak dari kampung ke kampung. Di situ nantinya Dinas Kesehatan kota Banjarmasin akan meminta bantuan, agar Ketua RT mendata lansia di wilayahnya.

“Sesudah didata, baru dikumpulkan di satu tempat, dan ditindaklanjuti oleh petugas setempat untuk divaksin,” jelasnya.

Menurut Machli, capaian vaksinasi lansia sulit dicapai lantaran sulitnya membawa lansia ke tempat vaksinasi. Lansia yang datang untuk menjalani vaksinasi masih bisa dihitung jari. Sebaliknya, yang banyak datang justru para ASN, pengurus tempat ibadah, dan pegawai di pelayanan publik.

“Ini vaksinasi dosis kedua yang saya jalani,” ucap Evan, salah seorang pegawai di pelayanan publik.

Di samping itu, sulitnya capaian vaksinasi lansia, juga lantaran masih ada kekhawatiran lansia dengan efek vaksinasi. Padahal diakui Dinkes Kota Banjarmasin, pihaknya sudah berkali-kali edukasi terkait vaksinasi dilakukan.

“Kami berharap warga Kota Banjarmasin bisa bekerja sama. Kalau ada lansia di rumah atau di kampungnya, bisa dibawa ke puskesmas untuk divaksin. Kalau warga biasa ingin divaksin juga bisa, dengan catatan membawa dua orang lansia,” tutupnya. ***