BANJARMASIN, Metro7.co.id – Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bidang catering di Banjarmasin Barat, Lucu mengeluhkan harga sembako.

Ia menyebutkan, dalam situasi sekarang ini, kenapa semua kebutuhan hidup naik? gas, telur, ayam, minyak, gula dan lain-lain.

“Kalau cabai itu karena banjir, kita maklum. Tapi yang lainnya seperti minyak, gas, telur, ayam, kenapa naik?,” tanya Luci, Sabtu (8/1).

Menurutnya, gula dan kebutuhan yg lainnya juga merangkak naik. “Dampaknya bagi usaha kecil sangat menyulitkan. Harga dinaikkan, sunyi pembeli. Sekarang saja sudah sepi, apalagi dinaikkan, semakin sepi,” keluhnya.

Menanggapi hal tersebut, Kadisdag Kalsel Drs H Birhasani angkat bicara, apa betul semua barang naik? “Untuk gas, tanyakan ke Pertamina dan Dinas ESDM,” ujarnya.

Katanya, telur ayam sudah mulai turun dari harga Rp30 ribu per kilo minggu lalu, sekarang sudah Rp27 ribu. “Minyak kemaren sudah panjang lebar kujelaskan,” tutur Birhasani.

“Gula sekarang memang mengalami kenaikan, karena gula dalam negeri memasuki musim giling tebu dan gula impor belum masuk. Sehingga suplay berkurang dan harga beli di produsen dan di distributor naik, harga di pasarpun turut naik,” jelasnya.

Menurutnya, cabai merah besar dan keriting sudah mulai turun, terpantau 7 Januari 2022.

Tambahnya, sebaiknya juga tanyakan ke Kadis Kabupaten atau Kota sebagai lokusnya. Kalau Dinas Provinsi sifatnya umum se Kalsel.

“Yang jelas semua itu tidak terjadi di Kalsel, tapi merata seluruh Indonesia. Silakan juga konfirmasi ke Distributor ataupun ke Produsennya, agar semuanya menjadi jelas,” paparnya.

Sementara, Hadi Rahman, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kalsel, Sabtu (8/10/2022), terkait hal ini menyatakan, susah memberikan komentar. Sebab, pembahasannya luas sekali dan mencakup ekonomi makro hingga mikro.

“Yang pasti fenomena seperti ini sering berulang, khususnya di momen-momen tertentu, misalnya Bulan Ramadhan, Hari Raya, Natal dan Tahun Baru. Juga pengaruh supply dan demand. Ketika permintaan naik, barang susah didapat, maka harga naik, atau pas produksi melimpah, komoditi banyak tersedia, maka harga bisa jadi turun,” pungkasnya.