BANJARMASIN, metro7.co.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalsel menggelar kegiatan Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), di Tanjung, Tabalong, Sabtu (10/9).

GNPIP merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Nasional 2022 untuk memperkuat sinergi dalam upaya untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi pangan dari
sisi suplai.

Dalam jangka pendek, implementasi GNPIP akan difokuskan pada kegiatan pasar
murah yang didukung ketersediaan dana dari APBD untuk menjaga daya beli masyarakat pasca pengalihan subsidi BBM.

Beberapa kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka menengah dan panjang antara lain peningkatan produktivitas pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan, perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan memanfaatkan digitalisasi dan subsidi transportasi.

Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Bupati Tabalong, Wakil Bupati Tabalong, Anggota TPID, serta stakeholders lainnya.

Kepala Kantor Perwakilan BI Kalsel, Imam Subarkah mengatakan, momentum pemulihan ekonomi Kalsel perlu terus dioptimalkan melalui berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat, antara lain melalui menjaga kestabilan harga bahan pangan pokok.

“Hal ini karena bahan pangan pokok memiliki bobot yang cukup besar dari komposisi pengeluaran masyarakat, sehingga pengendalian inflasi akan memberikan dampak sosial yang besar untuk kesejahteraan masyarakat,” bebernya.

Oleh karena itu, menurutnya, sinergi dan koordinasi perlu terus dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan. Selain itu, perlu didorong penguatan komunikasi kebijakan untuk membangun awareness guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kestabilan harga.

Gubernur Kalsel memberikan apresiasi atas berbagai langkah dan gerak
cepat yang dilakukan TPID dalam upaya merespon tingginya inflasi harga pangan bergejolak (Volatile Foods).

“Kick Off GNPIP Kalimantan Selatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan
pelaksanaan langkah-langkah pengendalian sisi suplai secara lebih integratif, masif, dan berdampak luas dalam pengendalian komoditas pangan yang sangat diperlukan masyarakat,” katanya.

Setiap SKPD perlu memperhatikan sumber-sumber inflasi di Kalimantan Selatan dan melakukan langkah cepat, guna mengurangi disparitas pasokan dan harga antar wilayah.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Tabalong menyampaikan akan mendukung upaya pengendalian inflasi salah satunya melalui peningkatan produksi tanaman pangan untuk menjaga ketersediaan pasokan.

Beberapa program unggulan yang akan dilaksanakan dalam GNPIP di Kalsel antara lain adalah penyelenggaraan pasar murah oleh TPID Provinsi Kalimantan Selatan yang akan diperluas dengan pasar murah oleh TPID Kabupaten/Kota.

Diikuti oleh gerakan penanaman bawang merah dan cabai dengan total bibit yang akan diberikan dalam rangkaian program ini berjumlah 77.000 bibit yang berasal dari bantuan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel dan BI.

Selanjutnya, terdapat bantuan subsidi bibit haruan, subsidi BBM nelayan, bantuan pakan ternak ayam petelur, pengembangan sistem informasi pangan, perluasan kerjasama antar daerah, peningkatan produktivitas produsen dan penguatan koordinasi dan komunikasi.

“Program-program tersebut diharapkan dapat mendukung peningkatan ketahanan pangan di daerah serta mampu mengendalikan inflasi pangan,” tutupnya.