KOTABARU, meto7.co.id – Hammade (65) nelayan Kotabaru yang selamat usai mengapung di laut selama berhari- hari kemudian ditemukan nelayan Kalimantan Timur (Kaltim), berbagi kisah kepada wartawan.

Ditemui, Rabu (30/9/20), Hammade nampak sehat ketika menyambut sejumlah awak media yang menyambangi rumahnya di Desa Hilir Muara.

Hammade pun mengisahkan, sebelum musibah itu menimpa dirinya. Pada Rabu (24/9) malam ia berangkat dari rumah pergi sendiri memancing menggunakan perahu balap menuju perairan Takancing, Kotabaru, sekira 31 kilo dari pesisir Pulau Laut.

Kemudian siang harinya ia mencari umpan, kemudian labuh jangkar, berselang beberapa lama tanpa ia sadari air laut sudah memenuhi sebahagian perahunya.

“Saya juga gak tau ceritanya, air itu tiba-tiba memenuhi dalam perahu, saya memompa air ternyata tidak mampu juga, tak lama kemudian perahu saya tenggelam, saya langsung ambil tas dan box gabus,” terang Hammade.

Ia melanjutkan, setelah perahu miliknya tenggelam ia hanya bertahan mengapung di laut menggunakan box gabus ikan. sembari berdoa dan menanti pertolongan. Ombak saat itu pun diakuinya lumayan besar.

Hammade menerangkan selama 6 hari di laut ia tidak ada makan. Sedangkan minum kecuali turun hujan. Sempat ada kapal yang terlihat dari kejauhan, ia melambaikan minta pertolongan namun kapal tersebut sangat jauh dari jangkauannya.

Hingga hari ke 7 terombang-ambing, pertolongan pun datang. Hammade sempat tak menyangka kapal nelayan dari Kaltim itu akan menghampirinya.

“Saya tidak menyangka kapal itu menjemput, soalnya kapal itu sudah mulai mendekat kemudian menjauh lagi. Ternyata kemudian kapal itu mendekat lagi baru saya ambil baju mengibaskan- ngibaskan minta pertolongan akhirnya mereka melihat, kemudian saya dijemput,” ujarnya

Setelah itu, Hammade pun dibawa ke kampung Manggar, Balikpapan. Warga di sana ada tetangganya yang punya keluarga di Kotabaru kemudian mereka langsung menghubungi memberikan kabar bahwa dirinya selamat.

Istri Hammade, Sakke (40) kepada wartawan mengaku tidak ada firasat sebelum kejadian menimpa suaminya. Namun salah satu anaknya bermimpi rumah tenggelam.

“Perasaan saya sebelum kejadian biasa-biasa saja tidak ada firasat apa – apa, cuman anak saya ada bermimpi rumah tenggelam. Setelah itu saya sudah tidur lagi,” ujarnya.

Saat ini Sakke pun sangat senang suaminya selamat dan bisa berkumpul lagi dengan keluarga. Hammade sendiri mengaku tidak trauma dengan kejadian dan ia tetap akan melaut jika sudah uang untuk membeli kapal pengganti. Mengingat ia tulang punggung untuk kelima anak dan istrinya.

“Kalau ada yang mau membantu beli kapal lagi, saya akan melaut lagi, karena saya memang nelayan dari kecil. Untuk saat ini terpaksa menganggur,” ujarnya. *