KOTABARU, metro7.co.id – Fenomena alam waterspout yang identik dengan fenomena puting beliung tetapi terjadi di atas permukaan air yang luas, terlihat di laut Kotabaru.

Dilihat metro7, pada Senin (5/4/21), di jejaring medsos, dimana di dalam potongan media seorang warga memperlihatkan kemunculan waterspout di perairan sekitar wilayah Sigam.

Video itu diposting pada Minggu kemarin. BMKG Kotabaru, melalui Humas BMKG, Hamid dimintai tanggapannya mengatakan fenomena waterspout terbentuk dari sistem awan cumulonimbus (CB), dan itu kata Hamid sangat berbahaya bagi nelayan.

“Itu sangat berbahaya bagi nelayan,” ujar Hamid kepada metro7.

Namun demikian, tidak semua awan CB kata dia dapat menimbulkan fenomena tersebut, tergantung pada kondisi labilitas atmosfer.

Ia mengatakan keberadaan awan CB juga dapat mengindikasikan adanya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang dan pada kondisi tertentu dapat menimbulkan potensi puting waterspout.

Karakteristik fenomena waterspout adalah
sebagai berikut kejadiannya bersifat lokal, terjadi dalam periode waktu yang singkat.

Umumnya sekitar kurang lebih 10 menit, Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari Hanya muncul dari sistem awan Cumulonimbus (CB), tetapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena waterspout.

“Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dalam waktu dekat,” ungkapnya. ***