KOTABARU, metro7.co.id – Kepala BKKBN RI Dr. (Hc ). Dr. Hasto Wardoyo, SP.Og (K) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Kotabaru, Kalsel.

Kunker ini guna menyampaikan strategi yang dilakukan pemerintah untuk mencegah dan menurunkan angka stunting, dalam rangka mewujudkan generasi emas tahun 2045.

Hasto berharap dengan SDM yang dimiliki daerah, angka stunting bisa turun.

“Dengan memanfaatkan SDM yang ada, dan optimis angka stunting di Kabupaten Kotabaru akan turun seperti yang terjadi di daerah-daerah lain,” kata dia saat di Kotabaru, Rabu (17/5).

Dengan mengandalkan strategi mencegah lahirnya stunting, selepas itu yang akan menikah harus aman dan diberikan edukasi.

Ia menyebut ada empat sumber dana yang bisa dipakai yaitu dana Desa, DHK Dinas Kesehatan, PHK Program dari Kementrian Sosial, dan Gotong Royong Bapam/Bunda Asuh.

Bupati Sayed Jafar selaku Pengarah Tim Pencengahan dan Percepatan Penurunan Stunting ( TPPS ) Kabupaten Kotabaru menyampaikan Kotabaru masih memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk menurunkan angka pravelensi stunting,

Dimana berdasarkan SSGI tahun 2021 prevalensi masih sebesar 21 persen dan masih memiliki target penurunan pada tahun 2024 nanti sebesar 13,24 persen.

Selain itu, sebagai aksi nyata dari rapat koordinasi tim percepatan penurunan angka stunting diantaranya memberikan makanan tambahan, perbaikan sanitasi air bersih.

“Penurunan pada desa lokasi dari 41 desa di tahun 2021 menurun menjadi 31 desa pada tahun 2022, dan saat ini menjadi 24 desa, pada tahun 2023 dari 198 desa dan 4 kelurahan Se Kabupaten Kotabaru,” kata Bupati

Kemudian pemberian makanan tambahan serta melalui dapur sehat atasi stunting dengan kegiatan di kampung KB ( Keluarga Berkualitas ) yang saat ini terdapat 43 kampung KB di Kabupaten Kotabaru.

“Dan telah dikukuhkannya Bapak/Bunda Asuh Anak ( BAAS ) serta adanya bantuan dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Kotabaru melalui dana CSR, serta adanya penyuluhan dan edukasi kepada remaja dan ibu hamil,” katanya

Ia berharap dengan semua kegiatan dan program dapat berjalan dalam penurunan angka stunting di Kotabaru.

“Berbagai program dan kegiatan yang dijalankan di Kabupaten Kotabaru dalam rangka penurunan stunting,” ujarnya

Bupati berharap itu dapat dilaksanakan secara sinergis melalui pengaktifan peran pemerintah, lerguruan tinggi, swatsa, masyarakat dan media.

Serta berharap dapat terciptanya keakuratan dan keterpaduan data dalam sistem pelaporan apapun, sehingga tidak ada kekeliruan dalam analisis data dan permasalahan sebagai dasar perencanaan intervensi. ***