KOTABARU, metro7.co.id – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (PT ITP) Unit Tarjun, terus berkomitmen meningkatkan desa binaannya.

Terbaru ialah dengan menggelar pelatihan pertanian hidroponik, kemaren, di Komplek Pusat Pelatihan & Pemberdayaan Masyarakat (P3M) PT ITP Tarjun.

Turut berhadir pejabat dari Dinas Pertanian Kotabaru serta sejumlah tokoh masyarakat Desa Tarjun.

Pelatihan ini diikuti oleh 12 peserta, terdiri dari calon petani hidroponik dan alumnus peserta pelatihan hidroponik sebelumnya, dari Desa Tarjun dan Tegal Rejo, Kelumpang Hilir.

Dalam pelatihan peserta diajarkan bagaimana cara bertanam menggunakan sistem hidroponik oleh Instruktur dari PT ITP Tarjun dan Dinas Pertanian Kotabaru dan petani yang sudah berhasil mengembangakan tanaman hidroponik di Desa Tegalrejo.

Tampak peserta sangat antusias mengikuti semua rangkaian kegiatan, barbagi ilmu, tips dan teknik budidaya tanaman pertanian sekaligus pemasaran hasil tanaman.

Management PT ITP Tarjun, Tim CSR, Agus Rifani menyampaikan bahwa, kegiatan pelatihan pertanian sistem hidroponik ini adalah salah satu upaya PT ITP Tarjun dalam program pengembangan masyarakat di bidang ekonomi.

“Kegiatan pelatihan pertanian ini adalah bentuk komitmen ITP dalam menjalankan program CSR perusahaan, yang berangkat dari 5 pilar yang mendasari seluruh kegiatan, salah satunya adalah pilar ekonomi, harapan kami para peserta mengambil ilmu sebanyaknya, dan dapat menerapkan di lingkungan masing-masing, sehingga di tempat tinggal bapak – ibu muncul pelaku-pelaku UMKM dalam bidang pertanian,” tutur Agus.

Agus mengatakn, program pelatihan yang dilaksanakan merupakan angkatan ke-5 sejak dimulainya pada awal 2016 lalu, dan hingga saat ini sebanyak 54 orang yang telah mengikuti pelatihan tersebut.

Dari itu pula telah melahirkan 5 pelaku UMKM di beberapa desa binaan, diantaranya adalah di Desa Tegalrejo, Desa Serongga dan Desa Langadai.

“Alhamdulillah, PT ITP kembali melaksanakan pelatihan pertanian hidroponik yang dilakukan selama 2 hari dengan peserta sebanyak 12 orang. Karena masih dalam situasi pandemi tentunya pelaksanaannya sendiri mengikuti protokol kesehatan sebagaimana yang di isyaratkan oleh pemerintah,” kata Agus.

Sampai sekarang, sambung Agus penerima manfaatnya sebanyak 24 orang dari berbagai desa mitra dan PT ITP berharap pelatihan pertanian hidroponik dapat mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam upaya pengembangan sumber daya manusia, serta dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Salah satu peserta pelatihan yang berasal dari Kelompok Tani “Mawar Hidro” Desa Tegalrejo, Lailatul mengatakan bahwa, pelatihan ini sangat berguna dan bermanfat bagi ibu rumah tangga, karena sistem pertanian hidroponik ini sangat mudah diterapkan di sekitar rumah, walau lahan sempit.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat, ini sudah terbukti bagi diri saya, dulu saya pernah menanam hidroponik tapi tidak berhasil, tanaman saya kuning dan kurang sehat, lalu saya di latih oleh PT. ITP tahun 2018, dengan percobaan menanam sayur sawi, pakcoy, daun sop, sebanyak 4 paralon dan hasilnya sangat maksimal,” kata dia.

Lailatul mengatakan saat ini dirinya sudah memiliki 120 paralon dan bisa menghasilkan lebih 1 juta rupiah sekali panen dalam rentang waktu 40 hari.

“Dengan bertani hidroponik seperti ini saya dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarga, saya juga tidak membeli sayur lagi untuk keperluan sehari hari dan pastinya sayur tanaman saya ini sehat, karena tidak memakai pestisida,” ujarnya.

Selain menggelar pelatihan, PT ITP juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan peserta berupa modul hidroponik sistem wick dan paralon. Kegiatan ini hasil kerjasama PT ITP Tarjun dan Dinas Pertanian Kabupaten Kotabaru. ***