KOTABARU, metro7.co.id – Kasus kekerasan terhadap anak tidak bisa dipungkiri masih sering ditemui di wilayah Kotabaru.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPA-Dalduk dan KB) Kotabaru, drg Cipta Waspada mengatakan tahun ini trendnya terjadi peningkatan.

“Tahun lalu 28 kasus, tahun ini baru pertengahan tahun sudah 24, nah ini jadi perhatian kita,” kata Waspada, kepada wartawan, Jumat (23/7/21).

Ia menyebut kekerasan paling banyak terhadap anak-anak yakni kekerasan sexsual. Menurut Waspada kehadiran media sosial yang sangat terbuka dan bebas diakses saat ini, turut andil terjadinya kekerasan sexsual tersebut.

“Kekerasan terhadap anak dan perempuan memang paling banyak adalah masalah sexsualitas,” ujarnya.

Ia menambahkan pada momen Hari Anak Nasional ini, Pemerintah Daerah Kotabaru membentuk Forum Anak Daerah Saijaan sebagai wadah memberikan hal positif kepada anak agar mereka tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif berbau pornografi.

Selain itu ia juga menghimbau masyarakat juga peduli terhadap kekerasan pada anak dan perempuan.

“Di masing -masing desa kalau terjadi kekerasan segera laporkan, segera dideteksi oleh perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat, yang nantinya harus ada di setiap desa,” kata dia.

“Kami lebih khawatir dengan adanya kekerasan itu, karena bisa membekas sampai seumur hidup,” imbuhnya. ***