KOTABARU, metro7.co.id – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kotabaru, Akhmad Rivai menyebut terjadi penurunan harga yang bervariasi saat pandemi COVID-19 sejak awal 2020.

Bahkan dua jenis bahan pangan harganya turun drastis seperti bawang merah dan putih, namun untuk ketersediaan, distribusi dan kestabilan harga bahan pangan dan barang pokok stabil.

“Hasil pantauan di lokasi saat ini ketersediaan ikan basah dan segar sangat berkurang,” kata Rivai. Senin (5/10/29).

Jenis ikan itu antara lain ikan kembung, tongkol, nila, patin, kakap, cumi-cumi, kepiting dan udang.

“Untuk ikan kembung berkisar Rp 50.000/Kg ikan tongkol Rp 40.000/Kg, kepiting berkisar Rp 50.000 s/d Rp.60.000/Kg, dan udang berkisar Rp 70.000 s/d Rp80.000/Kg,” ujarnya.

Rivai mengatakan sementara ketersediaan bahan pangan pokok lainnya seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit stok berlimpah dengan harga yang mengalami penurunan

“Untuk harga bawang merah berkisar Rp 28.000/Kg dan bawang putih Rp 22.000/Kg. Sedangkan gula pasir baik yang dijual di pasar tradisional dan mini market berkisar Rp 12.500 s/d Rp.14.500 / Kg, dan minyak goreng Rp 11.900 s/d Rp 13.000/ liter,” urainya.

Rivai melanjutkan bahwa pada bulan September 2020 Kotabaru mengalami deflasi sebesar 0,12 %, hal ini terjadi dikarenakan adanya penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kotabaru antara lain daging ayam ras sebesar 0,37 %, bawah merah 0,25 %, gula pasir 0,23 %, cabai rawit 0,06 % dan susu bubuk untuk Balita 0,05 %.

Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain angkutan udara sebesar 0,22%, bayam sebesar 0,10%, ikan tongkol sebesar 0,09%, ikan kembung sebesar 0,08% dan beras sebesar 0,07%.

“Dari kota-kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di wilayah Pulau Kalimantan dimana 8 kota mengalami deflasi dan 4 kota mengalami inflasi,” tuturnya

“Deflasi tertinggi terjadi di Kota Balikpapan sebesar 0,46% dan deflasi terendah terjadi di Kota Singkawang sebesar 0,01%. Untuk kota Kotabaru deflasi terjadi pada urutan kedua yaitu sebesar 0,12%. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tarakan sebesar 0,63% dan inflasi terendah terjadi di Kota Pontianak sebesar 0,01%,” pungkasnya. ***