KOTABARU, metro7.co.id – Pemkab Kotabaru menggelontorkan dana ratusan miliar untuk pengembangan Siring Laut.

Dana ratusan miliar itu bersumber dari APBD Kabupaten secara multiyears atau berkelanjutan.

Pengembangan ini diharapkan Bupati Kotabaru dapat mengantisipasi melonjaknya angka kunjungan wisata di wilayah “paling tengah” Indonesia tersebut.

Sejumlah fasilitas baru maupun renovasi bangunan yang sudah ada nampak sedang digarap di lokasi.

Bupati Sayed Jafaf saat memberi arahan kepada anak buahnya. (Foto / Istimewa).

 

Beberapa tiang pancang sedang ditancap di area yang sudah diplot sesuai masterplan.

Diantaranya ; Mesjid Kapal Pesiar, Dermaga untuk bersandar kapal-kapal besar, perluasan area parkir, renovasi hotel Saijaan, Restoran, Si-Walk Food Court, taman dan trotoar, hingga panggung kesenian terapung ala “opera house di Sydney”.

Dari masterplan yang sudah dipersiapkan sejak awal kepemimpinan Bupati Sayed Jafar, kawasan obyek wisata Siring Laut Kotabaru nampak megah dan berkelas dunia.

“Membangun Siring Laut memang tidak boleh tanggung-tanggung, kita mengantisipasi puluhan hingga ratusan tahun ke depan dari perkembangan daerah, terutama sektor pariwisata,” kata Bupati Sayed Jafar, Rabu (26/1/23).

“Karena hanya sektor ini yang cukup menjanjikan ke depannya di daerah ini dengan pemandangan alamnya yang indah, sedangkan sektor lain itu dapat habis,” kata dia.

Menurut Bupati investasi puluhan bahkan sudah ratusan miliar yang sudah dikeluarkan pemerintah sejak dulu di Siring Laut ini tentunya harus memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah, salah satunya dari parkir.

“Makanya kita memindahkan area panggung kesenian ke lokasi baru di Siring Laut ini dengan konsep yang lebih unik dan menarik, sehingga area bekas panggung dapat dimanfaatkan sebagai area parkir, yang sering meluber hingga ke jalan bila ada even-even di sini. Jadi disamping menambah PAD, juga sekaligus mengatasi kemacetan jalan utama di depan kantor Bupati,” ujarnya.

Beberapa waktu terakhir, apalagi saat akhir pekan dan libur panjang, kawasan ini sangat ramai pengunjung termasuk bus-bus wisata dari luar daerah hingga area parkir tak sanggup lagi menampung ribuan kendaraan yang datang, yang akhirnya meluber ke jalan-jalan utama sekitar Siring Laut sehingga mengganggu lalu lintas.

Saat ini perluasan dan pembangunan terus dikebut menjelang akhir masa jabatan Bupati Sayed Jafar, meski masa pekerjaan masih lama. Dengan diratakannya sejumlah bangunan, kawasan ini sudah terasa perubahannya, beberapa sudut Siring Laut yang dulu terkesan kumuh kini mulai terlihat lapang dan rapi. *