KOTABARU, metro7.co.id – Kepala Dinas PUPR Kotabaru, Suprapti Tri Astuti sempat memberikan pernyataan yang menyudutkan para jurnalis Kotabaru dalam hal pemberitaan.

Dalam forum hearing pembahasan mundurnya kontraktor proyek jalan Lontar – Tanjung Seloka, kemarin ia menyebut adanya distorsi pemberitaan, dari awak media, sehingga ia terang terangan menolak konfirmasi sejumlah awak media.

Menurut dia pernyataannya yang disampaikan di media massa tidak menyelesaikan masalah, justru malah menjadi bias. “Nanti pasti akan menjadi sesuatu yang malah ribet, dan ditambah-tambahi,” kata dia.

Pernyataan itu mendapat tanggapan dari anggota DPRD Kotabaru, Awaludin. Menurut Awaludin Kepala Dinas PUPR merupakan pejabat publik. Seharusnya tidak menghindar ketika hendak ditemui wartawan terkait konfirmasi pemberitaan.

“Distorsi itu wilayah politik, kita ingin jawaban profesional di sini. Kepala dinas itu jabatan profesional. Jadi, kalau ditanya wartawan, paparkan saja kenyataanya apa yang ada di dinas,” ucap Awaludin.

Sempat menimbulkan
pertanyaan dikalangan awak media, Kepala Dinas PUPR mencoba mengonfirmasi pernyataan tersebut mendatangi kantor PUPR.

Sempat ditemui wartawan saat keluar kantor, Kepala Dinas PUPR belum bersedia memberikan klarifikasi hingga ia disusul oleh wartawan ke kantor Bupati dan bersedia memberikan klarifikasi.

Tuti panggilannya mengakui beberapa kali dirinya memang tidak bisa dihubungi terkait konfirmasi beberapa berita. Karena menurut dia yang ia bicarakan tidak sesuai dengan yang disampaikan media.

“Kadang-kadang pemahaman kita itu berbeda pada saat berbicara orang yang mengartikannya tidak sama,” ujarnya.

“Nah itu, pengertian orang beda-beda,” katanya.

Ia mengatakan kenapa dirinya terkadang tidak mau menyampaikan karena melihat kondisinya kadang tidak memungkinkan.

“Terkadang apa yang disampaikan itu beda pemahamannya itu yang akhirnya menjadi distorsi,” ujarnya lagi.

Ia pun meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi. “Kalau tadi memang ada kesalahpahaman saya minta maaf. Kawan-kawan juga harus introspeksi diri ada apa juga dan kenapa pasti ada sesuatu,” tuntasnya. ***